Sociolingustics Approach: Impoliteness Strategy in Instagram Cyberbullying in @Lambe_Turah’s post of KPAI’s Case

  • Marisa Puteri Sekar Ayu Santosa Program Studi Magister Linguistik Universitas Airlangga
Keywords: cyberbullying, sosiolinguistik, strategi ketidaksopanan

Abstract

Social media is used by most Indonesian people, it brings good and bad influence. One of the bad influences is cyberbullying. Cyberbullying that is found in Instagram is different from other social media. Instagram has become the source of hate campaign by the occurrence of gossip account. @Lambe_turah is one of the biggest gossip accounts in Indonesia. The posts in @Lambe_turah have triggered its followers to perform cyberbullying to the person in their post, in this research is about KPAI. The aim of this study is to investigate the comments which contain cyberbullying by using impoliteness strategy proposed by Culpeper (2005). This study uses qualitative approach. It is shown by the data collection method which is done by examining documents. The analysis of this study is done by interpreting the collected data. The result shows that negative impoliteness is the most common impoliteness strategy to be used in cyberbullying. The second impoliteness strategy that is used in cyberbullying is bald on record. From both of these strategies, it can be concluded that cyberbullying tend to attack the addressee directly by using various types of statements.

 

Abstrak

Media sosial digunakan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia, ini bisa membawa pengaruh baik dan buruk bagi penggunanya. Salah satu pengaruh buruknya adalah cyberbullying perundungan secara online). Cyberbullying yang ditemukan di Instagram berbeda dengan media sosial yang lain. Instagram menjadi sumber dari kampanye kebencian yang berasal dari akun gosip. @Lambe_turah adalah salah satu akun gosip terbesar di Indonesia. Unggahan di akun @Lambe_turah telah memicu para pengikutnya atau yang disebut followers untuk melakukan cyberbullying kepada orang yang ada pada unggahan terkait, dalam penelitian ini penulis menggunakan KPAI. Tujuan dari penelitian ini ada untuk menginvestigasi komen-komen yang mengandung cyberbullying dengan menggunakan strategi ketidaksopana yang digagas oleh Culpeper (2005). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, ini terlihat dari metode pengumpulan data yang dilakukan dengan meneliti dokumen. Analisis dari penelitian ini dilakukan dengan menginterpretasi data-data yang sudah didapat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tipe ketidaksopanan negatif adalah strategi ketidaksopanan yang paling sering digunakan pada cyberbullying, dan yang kedua adalah secara langsung. Dari teratas kedua yang digunakan dalam cyberbullying, bisa disimpulkan bahwa pelaku penindasan di media sosial lebih banyak melakukan penyerangan langsung dengan menggunakan berbagai macam tipe umpatan.

 

Kata kunci: cyberbullying, sosiolinguistik, strategi ketidaksopanan

References

Bousfield, D. (2008). Impoliteness in Interaction. Amsterdam: John Benjamins Publishing Company.

Creswell, J. W. (2009). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches 3rd ed. Los Angeles: Sage.

Culpeper, J. (2005). Impoliteness and Entertainment in the Television Quiz Show: The Weakest Link. Journal of Politeness Research 1, 35-72.

Culpeper, J. (2011). Impoliteness: Using Language to Cause Offence. Cambridge: Cambridge University Press.

Cyberbullying/Bullying Statistics. (2006, January 13). Retrieved from Statistic Brain: Percentages, Numbers, Financials, Rankings.: http://www.statisticbrain.com/cyber-bullying-statistics/

Erdur-Baker, Ö. (2010). Cyberbullying and its correlation to traditional bullying, gender and frequent and risky usage of internet-mediated communitaction tools. new media & society, 109-125.

Hosseinmardi, H., Mattson, S. A., Rafiq, R. I., Han, R., Lv, Q., & Mishra, S. (2015). Detection of Cyberbullying Incidents on the Instagram Social Network. arXiv preprint arXiv: 1503.03909.

Kemenkominfo. (2018, Desember). Kominfo: Lebih dari 50% Masyarakat Indonesia Gunakan Internet. Retrieved from Kementrian Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia: https://kominfo.go.id/content/detail/14343/lebih-dari-50-persen-masyarakat-indonesia gunakan-internet/0/sorotan_media

Locher, M. A. (2010). Introduction: Politeness and Impoliteness in Computer-Mediated

Communication. Journal of Politeness Research, 1-5.

Mak, B, C, N., and Chui, H, L. (2014). Impoliteness in Facebook Status Updates: strategic talk among colleagues “outside” .the workplace. DE GRUYER MOUTON.

Nasser, R. (2014). A methodological and scientific approach to developing a research agenda in education. Journal of Applied Sciences, 14(19), 1—8. doi: 10.3923/jas.2014.2359.2366

Putri. (2018). Penyimpangan Maksim Kesantunan Pada Film Kartun Spongebob Squarepants Karya Stephen Hillenburg. Aksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 2 Nomor 2. 216-245. doi: doi.org/10.21009/AKSIS

Wade, A., & Beran, T. (2011). Cyberbullying: The New Era of Bullying. Canadian Journal of School Psychology, 44-61.

Wibowo, G., & Kuntjara, K. (2013). Impoliteness Strategies Used on Online Comments in An Indonesian Football Website. Student Journal Petra, 166-173.

Yule, G. (1996). Pragmatics. New York: Oxford University Press.

Published
2020-07-03