Intertextual Study in Comparative Literature: Folklore of Oedipus and Folklore of Sangkuriang

  • Dwi Anggraini Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta, Indonesia
  • Gianira Shola Shafira Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta, Indonesia
  • Ferra Rossa Lestari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta, Indonesia
Keywords: intertextual study, folklore, transformation text

Abstract

The purpose of this research is to identify intertextual study in comparative literature of Oedipus folklore and Sangkuriang folklore. The intertextual study of comparative literature in this study aims to obtain identification results regarding affirmations, negations, restorations, and parodies in literary works through folklore. The research used is descriptive qualitative research with descriptive analysis method. The objects used in this research are Oedipus folklore and Sangkuriang folklore. The results of this study show some data obtained from affirmations, negations, and parodies. There are two affirmations obtained in the intertextual study of the Oedipus folklore and the Sangkuriang folklore. There are two negations found in the intertextual study of the Oedipus folklore and the Sangkuriang folklore. There is only one parody found in the intertextual study of the Oedipus folklore and the Sangkuriang folklore. However, restoration in the intertextual study of the two folklores in this study was not found.

 

Abstrak

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kajian intertekstual dalam sastra bandingan antara cerita rakyat “Oedipus” dan cerita rakyat “Sangkuriang”. Kajian intertekstual dalam sastra bandingan dalam penelitian ini ingin memperoleh hasil identifikasi mengenai afirmasi, negasi, restorasi, dan parody dalam karya sastra melalui cerita rakyat. Penelitian yang digunakan ialah penelitian deksriptif kualitatif dengan metode deksriptif analisis. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah cerita rakyat “Oedipus” dan cerita rakyat “Sangkuriang”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa data yang diperoleh dari afirmasi, negasi, dan parodi. Afirmasi yang diperoleh dalam kajian intertekstual pada cerita rakyat “Oedipus” dan cerita rakyat “Sangkuriang” ada dua afirmasi. Negasi yang ditemukan dalam kajian intertekstual dalam cerita rakyat “Oedipus” dan cerita rakyat “Sangkuriang” ada dua negasi. Parodi yang ditemukan dalam kajian intertekstual dalam cerita rakyat “Oedipus” dan cerita rakyat “Sangkuriang” hanya ada satu parodi. Namun, restorasi dalam kajian intertekstual terhadap kedua cerita rakyat dalam penelitian ini tidak ditemukan.

Kata kunci: kajian intertekstual, cerita rakyat, teks transformasi

 

References

Azis, S. (2020). Analisis struktural dalam cerita rakyat Mandar melalui pendekatan Robert Stanton. LINGUISTIK: Jurnal Bahasa & Sastra, 5(2), 362–371.

Firmayatni, E. (2017). Kajian Intertekstual Novel dan Film Perahu Kertas. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 15(9), 39–49.

Gunesti, Syofiani, & Isnanda, R. (2015). Struktur dan nilai-nilai pendidikan dalam cerita rakyat Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Gramatika STKIP PGRI Sumatera Barat, 1(2). https://doi.org/https://doi.org/10.22202/jg.2015.v1i2.1238

Iskandar, R. Y., & Sumbi, D. (2012). Citra perempuan Sunda dalam karya sastra dan film. Jurnal Sosioteknologi, 11(26), 97–104.

Kurniawati, D. A., Martono, & Wartiningsih, A. (2013). Kajian intertekstual pada novel “Surat Kecil untuk Tuhan” dan novel “Air Mata Surga.” Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 2(6), 1–12.

Martini, L. A. R. (2018). Oedipus Sang Raja dan Bujang Munang: mitos pelatak dasar larangan incest dalam masyarakat. Jurnal Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 13(2), 36–45. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/nusa.13.1.36-45

Merdiyatna, Y. Y. (2019). Struktur, konteks, dan fungsi cerita rakyat Karangkamulyan. Jurnal Salaka, 1(2), 38–45.

Oktaviany, H., Priyadi, A. T., & Seli, S. (2014). Kajian Intertekstual Pada Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata Dan Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 3(7).

Pradopo, R. (2013). Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahman, F. (2020). Kajian Tematik “Cinta dan Kematian” dalam Beberapa Karya Sastra Tragedi (Sebuah Kajian dalam Perspektif Sastra Bandingan). Universitas Hasanuddin.

Rahmawati, I. S., & Lestari, M. (2020). Kajian intertekstual film “5 CM” dan film “Negeri van Oranje” dan implementasinya sebagai bahan ajar apresiasi sastra di SMA. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 6(2), 269–277. https://doi.org/https://doi.org/10.31949/educatio.v6i2.408

Ratna, N. K. (2015). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar.

Sintiawati, A., Marliana, I., & Sahmini, M. (2018). Kajian intertekstual novel “Dilan” karya Pidi Baiq dengan novel “Milea” karya Pidi Baiq. Jurnal Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(3), 267—282. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22460/p.v1i3p%25p.627

Solihati, N., Hikmat, A., & Hidayatullah, S. (2016). Teori Sastra: Pengantar Kesustraan Indonesia. Jakarta: UHAMKA PRESS.

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Published
2021-12-24