Refleksi Angan-Angan Kolektif Masyarakat Subang–Purwakarta dalam Cerita Rakyat
DOI:
https://doi.org/10.21009/Arif.011.10Keywords:
folklor, kepercayaan, mitos, pandangan duniaAbstract
Artikel ini membicarakan pandangan dunia yang merupakan impian kolektif suatu masyarakat yang direpresentasikan dalam cerita rakyat. Penelitian menggali imajinasi kolektif melalui cerita rakyat yang berkembang di masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai-nilai budaya yang tersimpan dalam cerita rakyat. Objek penelitian ini adalah cerita rakyat yang berkembang di masyarakat Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang, dua kabupaten yang berdekatan. Pada masyarakat Purwakarta hidup cerita rakyat Mbah Jawer yang dikaitkan dengan proyek Bendungan Jatiluhur. Di Kabupaten Subang terdapat 3 dongeng, yaitu “Ki Lapidin”, “Ki Asmadi”, dan “Ki Samidin”. Data diperoleh melalui wawancara dan sumber pustaka. Pemilihan objek didasarkan pada fakta perubahan sosial dengan dibangunnya Waduk Jatiluhur di Purwakarta. Analisis data menggunakan metode linguakultur, suatu pendekatan yang menghubungkan budaya dan bahasa. Dari penelitian ini terungkap bahwa untuk membenarkan rasa takut, dibuatlah mitos dan untuk menanamkan
References
Berry, D. W. (1982). Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: Rajawali.
Danandjaja, J. (2002). Folklor Indonesia: IlmuGosip, Dongengdan lain-lain (6th ed.). Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Dirdjosisworo, S. (1985). Asas-asas Sosiologi. Bandung: Armico.
Dundes, A. (1965). The Study of Folklore. Amazon: Prengantice-Hall, Inc.
Eliade, M. & Trask, W. R. (1963). Survivals and Camouflage of Myths. Diogenes. Volume 11 No 41. https://doi.org/10.1177/039219216301104101
Firdaus, M. F. (2019). Desain karakter Cerita Mitos Mbah Jawer sebagai Upaya Melestrarikan serta Menyampaikan Pesan yang Terkandung dalam Cerita Mitos ke dalam Bentuk Visual berupa Konsep Karakter untuk Animasi 2D. Bandung: Universitas Telkom.
Hartoko, D., & Rahmanto, B. (1986). Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisius.
Hutomo, S. S. (1991). Mutiara yang Terlupakan. Surabaya: Hiski Jatim.
Kartushina, E. (2003). Gendernye Aspekty Frazeologii v Massovoi Kommunikatsii. Udmurtskiy: Udmurt State University.
Manuaba, P. (1999). Budaya Daerah dan Jati Diri Bangsa: Pemberdayaan Cerita Rakyat dalam Memasuki Otonomi Daerah dan Globalisasi. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, XII(No. 4), 57–66.
Maslova, V. A. (2004). Lingvokul’turologija: Uceb. posobie dlja stud.vysh. uchebn. zavedenii. Akademia.
Nina, N. (2020). Cerita Rakyat Mbah Jawer sebagai Literasi Sastra Lokal Masyarakat Purwakarta. Magistra Andalusia, 2(1), 10–16.
Rahayu, Lina Meilinawati, dkk. 2015. Nilai-Nilai Budaya Pada Cerita Rakyat Ki Lapidin, Ki Asmidi, dan Ki Samidin Sebagai Strategi Pendidikan Karakter di Subang, Jawa Barat. Prosiding Konferensi Internasional Bahasa, Sastra, dan Budaya Daerah Indonesia (IKABUDI). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Rofie, H. F. (2015). Kajian Struktur, Fungsi, dan Nilai-nilai dalam Nyanyian Rakyat Subang serta Pemanfaatan hasilnya bagi Program Ekstrakurikuler di SMK Darul Ma’arif Pamanukan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sedyawati, E. (1995). Kedudukan Tradisi Lisan dan Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya. Semiloka Tradisi Lisan Nusantara.
Setiawati, G., & Suparli, L. (2020). Jawara: Konsep Penciptaan Tari Berlatar Perjuangan Heroik Seorang Jawara Subang. Makalengan, 7(1), 15–30.
Sibarani, R. (2013). Folklor sebagai media dan sumber pendidikan: sebuah ancangan kurikulum dalam pembentukan karakter siswa berbasis nilai budaya Batak Toba. In S. Endraswara (Ed.), Folklor Nusantara: Hakikat, Bentuk, dan Fungsi. Yogyakarta: Ombak. (hlm. 1–25).
Sims, C. M. (2011). Living Folklore. Ohio: Ohio State University.
Susov, I. (2006). Istorija Jazykoznanija. ACT: Vostok-Zapad.
Peursen, C. van. (1976). Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Vasileva, G. (2001). Lingvokul’turologiceskie Aspekty Russkoi Neologii. Petersburg: St. Petersburg State Universit