Pemaknaan Pesan Iklan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Hidayat-Didik pada Pilkada DKI 2012

  • Vera Wijayanti

Abstract

Abstrak

Penelitian ini menggambarkan pemaknaan strategi pesan iklan yang digunakaan oleh calon gubenur dan wakil gubenur DKI Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini pada pilkada DKI 2012. Penelitian ini menggunakan teori encoding-decoding dari Struat Hall. Hasil pemaknaan yang dilakukan oleh khalayak menghasilkan tiga posisi hipotesis decoding yang berbeda yaitu dominant hegemonic position, negotiated position dan oppositional code. Temuan penelitian menghasilkan bahwa strategi perencanaan pesan iklan yang sudah matang belum tentu pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan. Hal ini diakibatkan oleh perbedaan latar belakang khalayak. Khalayak yang tidak aktif dalam sebuah organisasi dan bukan bagian dari sebuah partai politik cenderung berada pada posisi pemaknaan oppositional code. Namun khalayak yang mempunya latar belakang organisasi dan bagian dari sebuah partai maka berada pada posisi dominant hegemonic dan negotiated code. Pemaknaan dari iklan ini di dominasi oleh posisi dominan hegemonic ketika khalayak iklan ini menilai tokoh dalam iklan ini, namun ketika iklan dinilai secara menyeluruh maka posisi oppositional code yang lebih dominan, dimana khalayak berpendapat bahwa pesan iklan PKS tersebut belum menunjukan keterbukaan PKS sebagai sebuah partai

 

Kata Kunci : Pesan Iklan dan Strategi Perencanaan Iklan

Published
2013-12-30
How to Cite
Wijayanti, V. (2013). Pemaknaan Pesan Iklan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Hidayat-Didik pada Pilkada DKI 2012. Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 25-40. https://doi.org/10.21009/communicology.011.03