Islam dan Nasionalisme: Pandangan Pembaharu Pendidikan Islam Ahmad Dahlan dan Abdulwahab Khasbullah

  • Iwan Setiawan Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Abstract

Until this day, the dichotomy between “Islam†and “Nationalist†is still realized. The dichotomy makes the moslems not safe on their social communities, especially with the other religions in Indonesia. Finally, that dichotomy makes one big question, “Is Islam not nationalist?â€

This article tries answered “Islam is not nationalist?†by looking back on the history of two founding fathers of the islamic education and nation heroes. They are Ahmad Dahlan and Abdulwahab Khasbullah, the founders of two the biggest Islamic organization in Indonesa, Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama (NU).

By studying about two founder of islamic education in the colonalism era or before the independence of Indonesia, we can answered and explain the question above. The purpose of this article is to proofing that the islamic leader, Ahmad Dahlan and Abdulwahab Khasbullah are nationalist.

References

Ahmad, Fandy. “ Pemikiran KH Ahmad Dahlan tentang Pendidikan dan Impelentasinya di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta Tahun 2014/2015” dalam Jurnal Profetika Vol. 16, No 2, 2015: 144

Alfian. Politik Kaum Modernis:Perlawanan Muhammadiyah Terhadap Kolonial Belanda, Jakarta: Al-Wasath, 2010.

Amin, Masyhur. NU dan Ijtihad Politik Kenegaraannya, Yogyakarta; Al-Amin,1996.

Anam, Choirul.Pertumbuhan dan Perkembangan Nahdlatul Ulama, Sala; Jatayu,1985.

Azizatun Ni’mah, Zetty. “Pemikiran Pendidikan Islam Perspektif KH Ahmad Dahlan (1869-1923 M) dan KH Hasyim Asy’ari,” dalam Jurnal Didaktika Religia Vol. 2, No. 1, 2014: 136.

Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama: Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara abad XVII dan XVIII, Bandung: Mizan, 1998.

_______, Surau; Pendidikan Islam: Tradisionalis dalam Transisi dan Modernisasi (Jakarta; Logos Wacana Ilmu, 2003)

_______. Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru, Jakarta; Logos, 2002.

Bruinssen, Martin Van. NU, Tradisi, Relasi Kuasa, Pencarian Makna Baru, Yogyakarta; LkiS, 2015.

Chaidar, Al dan Herdi Sahrasad. “Negara, Islam dan Nasionalisme Sebuah Perspektif” dalam Jurnal Kawistara Vol. 3, No. 1, 2013: 41.

Dahlan, Muh.”KH Ahmad Dahlan Sebagai Tokoh Pembaharu.”Dalam Jurnal Adabiyah Vol XIV, No 2, 2014: 123.

Daulay, Haidar Putra. Historisitas dan Eksistensi Pesantren, Sekolah dan Madrasah, Yogyakarta: Taiara Wacana, 2001.

Daya, Burhanudin. Gerakan Pembaharuan Pemikiran Islam; Kasus Sumatera Thawalib, Yogyakarta; Tiara Wacana, 1995.

Dhofier, Zamakhsyarie. Tradisi Pesantren; Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta; LP3ES, 2014).

_______. “Sekolah Al-Quran dan Pendidikan Al-Quran di Indonesia” Dalam Ulumul Qur’an Volume III, No.4.Th. 1992.

“Hasyim Akhirnya Pilih Mega” di Republika, No.119 tahun ke 12, Jumat, 7 Mei 2004.

Geertz, Clifford. The Religion of Jav, Chicago; University of Chicago Press, 1976.

Goncing, Nurlina. “Politik Nahdlatul Ulama dan Orde Baru dalam Jurnal The Politics”Vol.1, No. 1, 2015: 61

Halim, Abdul. Sejarah Perjuangan Kiai Wahab Khasbullah, Bandung; PT Baru,tt.

Ismail, Faisal. Islamic Tradisionalism in Indonesia; A Study of Nahdlatul Ulama, Jakarta, Litbang Depag, 2002.

Jainuri, Achmad. Ideologi Kaum Reformis; Melacak Pandangan Keagamaan Muhammadiyah Periode Awal, Surabaya; LPAM, 2002.

Latif, Yudi. Genealogi Inteligensia: Kekuasaan Inteligensi Muslim Abad XX, Jakarta: Prenada, 2013.

Lubis, Arbiyah. Pemikiran Muhammadiyah dan Muhammad Abduh (Jakarta; Bulan Bintang, 1995)

Ma’arif, Ahmad Syafii.“Islam dan Pancasila Sebagai Dasar Negara: Studi Tentang Perdebatan Konstituante,” Bandung: Mizan, 2017.

Maksum. Madrasah Sejarah dan Perkembangannya, Jakarta; Logos,1999.

Masfiah, Umi. “ Pemikiran Pembaharuan KH Abdulwahab Chasbullah terhadap lahirnya Nahdlatul Ulama: Journal Ihya Ulum Al-Din” Vol. 18, No. 2, 2016: 216

Mukodi “Islam Abangan dan Nasionalisme Komunitas Samin di Blora.” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 24, No. 2, 2016: 379

Mulkhan, Abdul Munir. Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah dalam Perspektif Perubahan Sosial, Jakarta; Bumi Aksara, 1990.

_______, Nyufi Cara Baru; Kiai Ahmad Dahlan dan Petani Modernis. (Jakarta; Serambi Ilmu Semesta, 2003)

Noer, Deliar. Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, Jakarta; LP3ES,1996.

Peacock, James L. Gerakan Muhammadiyah Memurnikan Ajaran Islam di Indonesia, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2017.

Rahardjo, Dawam. Intelektual Intelegensia dan Perilaku Politik Bangsa; Risalah Cendekiawan Muslim, Bandung; Mizan, 1999.

Ricklefs M.C. Mengislamkan Jawa: Sejarah Islamisasi di Jawa dan Penentangnya dari 1930 sampai sekarang, Jakarta: Serambi, 2013.

Saiman, Weinata. Gerakan Pembaruan Muhammadiyah, Jakarta; Pustaka Sinar Harapan, 1995.

Setiawan, Farid. Genealogi dan Moderniasasi Sistem Pendidikan Muhammadiyah 1911-1942, Yogyakarta:Semesta Ilmu, 2015.

Shihab, Alwi. Membendung Arus; Respon Gerakan Muhammadiyah Terhadap Penetrasi Misi Kristen di Indonesia, Yogyakarta; Suara Muhammadiyah, 2016.

Steenbrink, Karel A. Pesantren, Madrasah dan Sekolah, Jakarta; LP3ES, 1994.

________, Beberapa Aspek Tentang islam di Indonesia Abad ke-19, Jakarta; Bulan Bintang, 1987.

Suminto, Aqib. Politik Islam Hindia Belanda, Jakarta; LP3ES, 1996.

Syarif, Umar “ Gerakan Pembaruan Pendidikan Islam:Studi Komparasi Pergerakan Islam Indonesia Antara Syech Ahmad Surkatiy dan KH Ahmad Dahlan” Dalam Jurnal Reflektika Vol 13, No 1, 2017: 76

Wahyudi, Yudian. Islam dan Nasionalisme: Sebuah Pendekatan Maqashid Syariah, Yogyakarta: UIN Suka Press, 2006.

Zuhri, Saifuddin. Kyai Wahab Khasbullah Bapak dan Pendiri NU, Yogyakarta; Pustaka Falaakiyah, 1983.
Published
2018-01-30
How to Cite
Setiawan, I. (2018). Islam dan Nasionalisme: Pandangan Pembaharu Pendidikan Islam Ahmad Dahlan dan Abdulwahab Khasbullah. Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 2(1), 1-16. https://doi.org/10.21009/hayula.002.1.01