Ambivalensi Dakwah dan Ambisi Politik (Membaca Sisi Tak Terbaca pada Gerakan Dakwah Mahasiswa Pembebasan)

  • Lufaefi Lufaefi Mahasiswa STFI Sadra Jakarta

Abstract

Da'wah is a very sacred teaching in Islam. Its existence is the determination of whether or not the prophetic leaflet. But da'wah in the past is often ignored, as some groups make da'wah a vehicle to satisfy its political ambitions. Da'wah is not infrequently manifested by the politicization of religion in order to vent worldly appetites. So various ways to carry the wheel of da'wah, even in ways of violence. Some groups who have ambition to preach are the GEMA Pembebasan. The da'wah for this group is to replace the democratic system with the system of khilafah islamiyah. So ambiguities and ambivalencies between da'wah and political ambitions are indistinguishable. GEMA Pembebasan claims da'wah movement but its locomotive is politics.

 

 

References

Abdalla, U. (2005). Menjadi Muslim Liberal. Ciputat: Penerbit Nalar.
Al-Amin , A. (2017). Khilafah HTI Dalam Timbangan. Jakarta: Pustaka Harakatuna.
Ali, M. (1997). ISLAMOLOGI: Panduan Lengkap Memahami Sumber Ajaran Islam, Rukun Iman, Hukum & Syariah Islam. diterjemahkan oleh Kaelan dan Bahrun. Jakarta: CV Darul Kutubul Islamiyah.
Al-Sya’rawy , M. (2011). Jihad dalam Islam. Jakarta: Republika.
ElKarimi, A. (2016). Saatnya Mahasiswa Berkhilafāh. Purworejo: Kaffah Media.
Fadlullāh, H. (1997). Metodologi Dakwah dalam Al-Quran. diterjemahkan oleh Ahmad Qoshim. Jakarta: PT. Lentera Basritama.
Ghalwus, A. (2012). Dakwah Al-Rusul Alaihissalam T.t: Muassisah Al-Risalah.
Ismatullah , A. (2015, Desember). Metode Dakwah dalam Al-Quran. jurnal Lentera No 2, vol ixx.
Labib, R. (2013). Tafsir Al-Wā’ie. Bogor: Al-Azhar.
Lufaefi. (2017, Januari – Juni). Rekonstruksi Jargon Formalisasi Syariat: Upaya Menjaga Persatuan dalam Bingkai Keberagaman. Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat, Vol. Xiv(No. 1).
Mahyudin, A. (2009). Menjadi Pemimpin Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Moloeng , L. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Temaja Rosdakarya.
Qomar, M. (2012). Fajar Baru Islam Indonesia. Bandung: Mizan.
Rubaidi, A. (2010). Radikalisme Islam, Nahdlatul Ulama; Masa Depan Moderatisme Islam Di Indonesia. Yogyakarta: Logung Pustaka.
Shihab, M. (1994). Membumikan al-Quran. (Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Manusia). Bandung: Mizan.
Siroj, S. s. (1999). Islam Kebangsaan. Jakarta: Fatma Press.
Sofiuddin. (2017). Gerakan Politik Hizbut Tahrir Indonesia, Mampukah Menjadi Gerakan Dakwah? Tangerang: Pustaka Compas.
Sulaiman, D. (2017). HTI.https://geotimes.co.id/libya-suriah-dan-keruntuhan-anti-kekerasan-hti. Diambil kembali dari Libya, Suriah dan Keruntuhan Anti Kekerasan .
Thohir , A. (2009). Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam. Jakarta.
Usman, H., & Purnomo. (2008). Metodologi Penelitian Sosial.
Published
2018-07-31
How to Cite
Lufaefi, L. (2018). Ambivalensi Dakwah dan Ambisi Politik (Membaca Sisi Tak Terbaca pada Gerakan Dakwah Mahasiswa Pembebasan). Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 2(2), 103-116. https://doi.org/10.21009/hayula.002.2.01