KEPUASAN SISWA TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL (Survei pada siswa kelas VIII di SMP Negeri se-Kecamatan Matraman, Jakarta Timur)

  • Retno Ficky Amalia Program Studi Bimbingan dan Konseling FIP UNJ
  • Aip Badrujaman
  • Awaluddin Tjalla
Keywords: Kepuasan Siswa, Layanan Konseling Individual

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan siswa terhadap layanan konseling individual di SMP Negeri Se-Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Sampel penelitian ini adalah 80 siswa kelas VIII yang telah mengikuti layanan konseling individual. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah sampel bertujuan (Purposive Sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran dua kuesioner kepuasan. Kuesioner pertama merupakan adaptasi dari Client Satisfaction Questionnaire-8 (CSQ-8) dan kuesioner kedua merupakan kepuasan yang dinilai dari kualitas layanan Service Quality (SERVQUAL). Hasil uji validitas instrumen 1 (CSQ-8) menyatakan keseluruhan item valid dan pada kuesioner 2 (SERVQUAL) terdapat 38 butir pernyataan valid dan 6 butir pernyataan drop. Hasil uji reliabilitas instrumen dengan SPSS 20 pada kedua kuesioner tersebut sebesar 0.721 (CSQ-8) dan 0.735 (SERVQUAL), yang berarti kedua instrumen ini memiliki reliabilitas tinggi dan dapat dipercaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa 73.75% siswa berada pada klasifikasi sedang, 13.75% siswa berada pada klasifikasi tinggi, dan 12.5% siswa berada pada klasifikasi rendah. Hasil penelitian kepuasan siswa berdasarkan kualitas layanan diketahui 68.75% berada pada klasifikasi sedang, 17.5% berada pada klasifikasi rendah, dan 13.75% siswa berada pada klasifikasi tinggi. Kepuasan siswa terhadap layanan konseling individual secara umum berada pada klasifikasi sedang atau cukup puas. Hal ini menunjukan bahwa perlu adanya evaluasi lebih lanjut bagi guru BK terhadap pemberian layanan konseling individual. Apabila guru BK secara terus menerus memperhatikan kualitas pelayanannya, maka layanan dapat diberikan secara maksimal kepada siswa. Jika pelayanan telah diberikan secara maksimal, maka tingkat kepuasan siswa terhadap layanan konseling individual akan tinggi. 

Published
2016-01-30