Pengintegrasian Teori Kognitif Sosial Karir untuk Memfasilitasi Aspek Pemahaman Diri Mahasiswa PGSD Dalam Membuat Pilihan Karir

  • Fanny Septiany Rahayu Univeritas Muhammadiyah Cirebon
  • Muhibbu Abivian
Keywords: perkembangan karir, pemahaman diri, teori kognitif sosial karir

Abstract

Mahasiswa keguruan khususnya prodi PGSD ketika lulus dituntut secara penuh mengaplikasikan teori dan praksis pendidikan yang mereka pelajari di bangku perkuliahan. Dengan kata lain mereka dituntut untuk memahami dan menghayati profesinya sebagai seorang pendidik. Pemahaman dan penghayatan profesi tersebut diawali ketika mereka membuat pilihan karir yang baik (matang) sebagai seorang mahasiswa prodi PGSD. Hasil analisis terhadap survei kemampuan membuat pilihan karir mahasiswa Prodi PGSD Semester 2 FKIP UMC tahun akademik 2019/ 2020 menunjukkan kemampuan membuat pilihan karir mahasiswa berada pada kategori baik sebesar 28,84 %, kategori cukup baik 41,94%, dan kategori kurang baik sebesar 28,23%. Aspek pemahaman diri memiliki tingkat pencapaian yang rendah yakni sekitar 56,74%, sementara aspek eksplorasi karir mahasiswa memiliki tingkat pencapaian yang tinggi yakni sekitar 93,41%. Dari kedua aspek yang diungkap, aspek pemahaman diri memiliki tingkat pencapaian yang rendah. Dalam perspektif teori karir kognitif sosial, kematangan karir seseorang terletak pada kekuatan saat dia mengekspose minat dan peluang yang sesuai dengan pemahaman dirinya. Berdasarkan analisis tersebut,tulisan ini hendak memuat kajian teoritik pengintegrasian teori kognitif sosial dalam aspek pemahaman diri mahasiswa PGSD FKIP UMC Semester 2 Tahun Akademik 2019/2020.

References

Brown, & Lent. (2005). Career Development and Counseling: Putting Theory and Research to Work. Joh Wiley & Sons, Inc.

Cahyono, P. (2014). Pengintegrasian Social Cognitive pada Kurikulum S1 Pendidikan Teknik Elektro LPTK untuk Memfasilitasi Kemampuan Beradaptasi Calon Guru Kejuruan.

Crites, J. O. (1981). Career Counseling Models, Methods, and Material. McGraw-Hill Company.

Dahlan, S. (2014). Model Konseling untuk Memantapkan Rencana Pilihan Karier Konseli. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2(2).

Gati, I. (2001). High School Students’ Career-Related Decision-Making Difficulties. Jurnal of Counseling & Development, 79, 331–341.

Gottfredson, L. . (2005). Applying Gottfredson’s Theory of Circumscription and Compromise in Career Guidance and Counseling. In Career development and counseling: Putting theory and research to work (hal. 71–100). John Wiley & Sons, Inc.

Krumboltz, J. . (1979). A social learning theory of career decision making. In Social learning and career decision making (hal. 19–49). RI : Carroll Press.

Lent, R. W., & Brown, S. . (1999). A Social Cognitive View of School-to-Work Transition. The Career Development Quarterly Development Quarterly. Special Issue: School to Work Transitions. American Counseling Association, 47(4), 297–311.

Nurillah, S. (2017). Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Mahasiswa. Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice & Research, 1(1), 67–85.

Santrock, J. (2011). Psikologi Pendidikan. Kencana.

Sharf, R. (1992). Applying Careeer Development Theory to Counseling. Brooks/ Cole Publishing Company.

Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Kanisius.

Supriatna, M. (2009). Layanan Bimbingan Karir di Sekolah Menengah. Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia.

Surya, M. (2015). Guidance and Counseling Based on The Character in Facing ASEAN Economic Community 2015. Proceedings of The International Seminar and Workshop on Guidance and Counseling.

Udoro, D. (2010). Obsesi Orang Tua atau Cita-Cita Anak? http://dworo.wordpress.com/2010/05/17/obsesi-orang-tua-atau-cita-cita-anak/

Winkel. (1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (P. G. W. Indonesia (ed.)).

Woolfolk. (2009). Educational Psychology (Active Learning Edition). Pustaka Belajar.

Published
2020-12-31