PENGARUH JENIS KAMPUH LAS TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA PADUAN RENDAH (ASTM A36) MENGGUNAKAN LAS SMAW

  • Syaripuddin Universitas Negeri Jakarta
  • Imam Basori Universitas Negeri Jakarta
  • Yunata Mandala Putra Universitas Negeri Jakarta
Keywords: Kekuatan Tarik, Pengelasan SMAW, Kampuh Single V, Elektroda E6013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kampuh las terhadap kekuatan tarik plat Baja ASTM A36 pada las SMAW menggunakan kampuh Single V dan U dengan Elektroda E7018 berdiameter 3,2 mm pada polaritas DC+ dengan arus 100 ampere, 110 ampere, 120 ampere dan 130 Ampere. Pengujian tarik dilakukan terhadap spesimen baja konstruksi Bj 44 hasil proses pengelasan SMAW. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan variasi kuat arus 100 ampere, 110 ampere, 120 ampere dan 130 ampere dengan polaritas terbalik (DC+). Proses pembuatan sampel uji tarik menggunakan standar JIS Z 2201 dan JIS Z 2241. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa angka kekuatan tarik tertinggi terdapat pada hasil pengelasan SMAW dengan arus 130 ampere sebesar 547 N/mm2, dimana 2 dari 3 patahan spesimen terjadi pada daerah logam induk, sedangkan kekuatan tarik terendah pada arus 100 Ampere sebesar 497,67 N/mm2, dimana 2 dari 3 patahan spesimen terjadi pada logam las. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hasil pengelasan pelat Baja ASTM A36 pada las SMAW. Dengan diberikan variasi Arus dan Kampuh Las terhadap cacat las, pengaruh variasi Arus dan Kampuh Las terhadap Kekuatan Tarik untuk pengelasan pelat Baja ASTM A36 dengan menggunakan jenis kawat las yaitu Elektroda E7018 berdiameter 3,2 mm. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini juga menggunakan beberapa metode yaitu dengan cara pengujian radiografi untuk melihat cacat pada hasil pengelasan. Pengujian lainnya yaitu menggunakan Destructive Test (DT) dengan uji tarik untuk mengetahui kekuatan tarik pada spesimen benda uji. Data hasil pemeriksaan dianalisis dengan teknik deskriptif kemudian di analisis dengan pengujian Radiografi dan Uji Tarik. Pada Uji Radiografi tidak terdapat cacat las yang terjadi pada hasil pengelasan. Kekuatan tarik tertinggi dihasilkan oleh pengelasan menggunakan kampuh U dengan arus 130 A dengan nilai 62,759 kgf/mm² sedangkan untuk kekuatan tarik terendah dihasilkan oleh pengelasan menggunakan kampuh V tunggal dengan arus 90 A dengan nilai 14,925 kgf/mm². Kata Kunci : Pengelasan SMAW, Pelat Baja ASTM A36, Variasi Arus dan Kampuh Las, Uji Radiografi, Uji Tarik.

References

Amstead, B. H. dkk, 1997. Teknologi Mekanik, Jakarta: Erlangga.

American welding society, 1993. Specification for Underwater Welding, Miami: AWS

Ariestadi, Dian, 2008. Teknik Struktur Bangunan, Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan.

Daryanto, 2010. Proses Pengolahan Besi dan Baja (Ilmu Metalurgi), Bandung: sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Sonawan, Hery dan Suratman, Rochim. 2006. Pengantar Untuk Memahami Proses Pengelasan Logam, Bandung: Alfabeta.

Sunaryo, Hery. 2008. Teknik Pengelasan Kapal jilid 1,Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan.

Sungkono, Kh. 1995. Buku Teknik Sipil. Bandung: Nova

Surdia, Tata dan Saito, Shinroku. 2006. Pengetahuan Bahan Teknik, Jakarta: Pradnya Paramita.

Widharto, Sri. 2009 Inspeksi Teknik Buku 1, Jakarta: Pradnya Paramita.

Sindo Kou,1987, Welding Metallurgy, Singapura, A Wiley-Interscience Publication.

Wiryosumarto, Harsono dan Okumura, Toshie. 1996. Teknologi Pengelasan Logam, Jakarta: Pradnya Paramita.

Published
2014-04-30
How to Cite
[1]
Syaripuddin, I. Basori, and Y. M. Putra, “PENGARUH JENIS KAMPUH LAS TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA PADUAN RENDAH (ASTM A36) MENGGUNAKAN LAS SMAW”, J. Konversi Energi dan Manufaktur, vol. 1, no. 2, pp. 94-97, Apr. 2014.
Section
Articles