PENGARUH PENGGUNAAN BIOETHANOL SEBAGAI CAMPURAN BAHAN BAKAR PADA MESIN KENDARAAN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN KOMPOSISI 10%, 20%, 30%

  • Pratomo Setyadi Universitas Negeri Jakarta
Keywords: Bahan Bakar, Etanol, Performa, Emisi

Abstract

Konsumsi energi, khususnya bahan bakar minyak di Indonesia terus meningkat. Hingga akhir 2015, diperkirakan konsumsi telah mencapai 1,189 juta barel per hari dan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi yang mencapai laju 1,6% per tahun. Saat ini konsumsi BBM terbanyak di Indonesia adalah di sektor transportasi. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menunjukkan konsumsi bahan bakar bensin untuk transportasi di Indonesia memiliki kecenderungan untuk terus meningkat pada kurun waktu 2006 – 2016.Salah satu alat transportasi yang mengalami pertumbuhan sangat pesat adalah sepeda motor. Pertambahan jumlah sepeda motor di Daerah Khusus Ibukota Jakarta saja mencapai 1.200-1.300 unit perhari, atau 456.250 unit pertahun. Jumlah kendaraan sepeda motor hingga Oktober 2015 mencapai 7 juta. Selain itu data dari Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya jumlah mobil pribadi 2,5 juta, kendaraan angkutan 255.000. Ruang lingkup penelitian ini adalah menggunakan bahan bakar jenis bensin 88 dan bioethanol dengan komposisi 10%, 20%, 30% terhadap total volume bahan bakar, kendaraan uji adalah sepeda motor 4 tak, pengujian karakteristik sifat fisika kimia campuran bensin dan bioethanol, pengujian kinerja mesin pada chassis dynamometer. Kesimpulan dari penelitian ini adalah :Penambahan etanol ke dalam bensin 88 merubah sifat fisika kimia bensin : Meningkatkan angka oktan bahan bakar bensin 88, terjadi penurunan sifat distilasi T.50, kandungan oksigen meningkat yang dapat menyebabkan peningkatan kecenderungan terbentuknya deposit di ruang bakar, stabilitas atau ketahanan bahan bakar terhadap oksidasi menurun. Stabilitas sudah tidak memenuhi spesifikasi pada konsentrasi etanol > 10%. Pengaruh penambahan etanol terhadap kinerja bahan bakar :Tingkat emisi CO, CO2, partikulat hidrokarbon, dan NOx menurun. Semakin tinggi persentase etanol maka tingkat penurunan emisi semakin bagus: Emisi CO2 turun sebesar 21,05 %, Emisi CO turun sebesar 17,25 %, Emisi HC turun sebesar 14,78 %, Emisi Nox turun sebesar 9,55%.Di sisi peningkatan performa, terjadi perubahan : akselerasi mesin menurun hingga 4,57 % dibandingkan dengan bensin RON 88, daya akselerasi mesin menurun hingga 2,79 % dibandingkan dengan bensin RON 88.Konsumsi bahan bakar meningkat sebanding dengan peningkatan persentase etanol. Dibandingkan dengan bensin RON 88, konsumsi bahan bakar E-10 lebih rendah 3,55%.

References

Cahyono, A., 2007, Bahan Presentasi pada Workshop ASEAN Oil Security and Emergency Preparedness, Bangkok.

Hunt, V.D., 1981, The Gasohol Handbook, Industrial Press Inc., New York 10157

Kaslan,W., 1986, Ethanol dan Methanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Untuk Kendaraan Bermotor, Laporan Riset no.LR-796/1986, PPPTMGB “LEMIGAS”, Jakarta.

La Puppung, P., 2003, Pengaruh Sifat- Sifat Fisika dan Kimia Bensin terhadap Kinerja Motor Bensin, Lemigas, Jakarta.

Moo-Young, Murray, et al., Comprehensive Biotechnology, Vol. 2, Pergamon Press, New York, 1985

Owen, K., and Coley, S., 1995, Automotive fuels Reference Book, Second Edition, Society of Automotive Engineers, Inc., Warrendale, USA

Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88 menurut SK Dirjen Migas No. 3674 K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006, diakses dari www.migas.esdm.go.id

Suharyati dkk.2007.Handbook of Energy Economic and Statistics of Indonesia 2007.www.esdm.go.id., diakses tanggal 7 April 2008.

Weissmann, J., 1972. “Fuels for Internal Combution Engines and Furnaces, Lembaga Minyak dan Gas Bumi, Jakarta

Published
2016-04-27
How to Cite
[1]
P. Setyadi, “PENGARUH PENGGUNAAN BIOETHANOL SEBAGAI CAMPURAN BAHAN BAKAR PADA MESIN KENDARAAN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN KOMPOSISI 10%, 20%, 30%”, J. Konversi Energi dan Manufaktur, vol. 3, no. 1, pp. 13 - 22, Apr. 2016.
Section
Articles