KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS MAHASISWA YANG TELAH MENIKAH

  • Marlin Dubu Institut Agama Kristen Negeri Kupang
  • Erly Oviane Malelak IAKN Kupang
  • Yuvine Marlene Cicilia Noach Institut Agama Kristen Negeri Kupang
Keywords: married, psychological well-being, students, studying

Abstract

Abstrak

Kesejahteraan psikologis merupakan evaluasi seseorang tentang kehidupannya terkait penerimaan dirinya dalam sisi kehidupan yang positif maupun negatif sehingga mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan. Mahasiswa yang sudah menikah kemudian berkuliah diperhadapkan dengan peran ganda baik sebagai suami/istri yang perlu menafkahi dan mengurus rumah tangga maupun sebagai mahasiswa dengan berbagai tuntutan akademik yang perlu diselesaikan. Hal ini menjadi tantangan baik dari pribadi mahasiswa sendiri maupun lingkungan eksternal. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesejahteraan psikologis mahasiswa yang sudah menikah kemudian berkuliah. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif. Subjek penelitian ditetapkan menggunakan purposive sampling, jumlah subjek 3 orang mahasiswa dengan kriteria berstatus menikah (menikah kemudian berkuliah), memiliki usia pernikahan di atas 5 tahun, rentang usia 20-50 tahun, dan merupakan mahasiswa jurusan Pastoral Konseling IAKN Kupang. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi dan wawancara. Instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara dan observasi. Teknik analisis meliputi data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang sudah menikah kemudian berkuliah di Jurusan Pastoral Konseling IAKN Kupang memiliki kesejahteraan psikologis yang baik dilihat dari aspek penerimaan diri, hubungan yang positif dengan sesama, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi.

Kata kunci: kesejahteraan psikologis, kuliah, mahasiswa, menikah

 

The Psychological Well-Being of Married Students

Abstract

Psychological well-being is an evaluation of a person about his life related to his acceptance of himself in the positive and negative sides of life so as to get satisfaction and happiness. Married students are then faced with a dual role, both as husband / wife who need to support and take care of the household as well as students with various academic demands that need to be resolved. This is a challenge both from the student's own person and the external environment. The purpose of this study was to determine the psychological well-being of students who were married and then went to university. The research method used is qualitative. The research subjects were determined using purposive sampling, the number of subjects was 3 students with the criteria of being married (married then studying), having a marriage age above 5 years, age range 20-50 years, and were students majoring in Pastoral Counseling IAKN Kupang. Data collection techniques used observation and interviews. The research instruments were interview and observation guidelines. Analysis techniques include data reduction, display data and conclusion drawing / verification. The results showed that married students who then studied at the Pastoral Counseling Department of IAKN Kupang had good psychological well-being in terms of self-acceptance, positive relationships with others, autonomy, environmental control, life goals and personal growth.

Keywords: married, psychological well-being, students, studying

Published
2021-04-30