NILAI ANAK PADA MASYARAKAT BETAWI DIWILAYAH SETUBABAKAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KETAHANAN KELUARGA

  • Cindy Nurpuspitasari Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
  • Nurlaila Abdullah Mashabi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
  • Metty Muhariati Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
Keywords: Ketahanan Keluarga, Nilai Anak

Abstract

Dalam proses kehidupan sebuah keluarga tidak luput dari suatu masalah untuk menghadapi masalah tersebut dibutuhkan ketangguhan (ketahanan) dalam keluarga agar keluarga tetap hidup harmonis dan damai. Menurut Sunarti (2001) ketahanan keluarga ialah kemampuan keluarga  untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan cara dapat mengelola masalah yang dihadapi dalam keluarga. Dalam hal ini keluarga dari masyarakat Betawi sangat memanfaatkan anggota keluarganya dalam mengatasi masalah dalam keluaga. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui dan menganalisi hubungan antara ketahanan keluarga dengan Nilai Anak pada Masyarakat Betawi di wilayah Setu Babakan Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan. Waktu penelitian dimulai pada bulan Desember 2016. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif  asosiatif. Populasi penelitian ini adalah keluarga dari masyarakat Betawi asli diwilayah Setu Babakan Jakarta Selatan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 60 responden keluarga masyarakat asli Betawi yang memiliki anak usia 17 thn keatas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis person product moment. Hasil perhitungan koefisien korelasi person product moment menghasilkan Thitung sebesar 2.197 dan Ttabel 2.0017 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak atau terdapat hubungan positif antara ketahanan keluarga dengan nilai anak yang signifikan. Besarnya koefisien determinasi Ketahanan keluarga sebear 6% terhadap nilai anak sedangkan sisanya 84% di pengaruhi oleh faktor lain.

Published
2017-04-10