@article{SOEKMONO_2017, title={PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MELALUI PROGRAM BAHASA HOLISTIK (PENELITIAN PENGEMBANGAN DI KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK NASIMA SEMARANG)}, volume={11}, url={https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpud/article/view/4906}, DOI={10.21009/JPUD.112.09}, abstractNote={<p><strong>Abstract:</strong> A challenging diversity in Indonesian society turns out to be cultural asset and conflict. Tolerance is the main key to ease up the cultural conflict through multicultural education. Early childhood can be taught about diversity awareness by diversity experience, which is a basic step development of tolerance. This study is aimed to uncover learning strategy in enhancing diversity awareness, such as, understanding diversity, skill in communicating diversity and treating diversity positively. This study employs Research and Development approach modified into three phases of research: preliminary study, development model and validation test model. In the preliminary study, bibliographical study discusses multicultural theme “What a Beautiful Diversity in the Old Town” and social background study about children culture in Semarang city. Development model consist of five steps based on five concepts, namely, identification of multicultural theme, unit planning of multicultural theme with whole language programme, preparation for game apparatus and books about multicultural stories, implementation of multicultural learning, and assesment on diversity awareness. Validation test model is comprised of assesment validation about diversity awareness and models of validation by experts. It’s significant, effective and appropriate. Discoveries resulting from study, communication and<br>participation are factors influencing level of diversity awareness.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Model Development, Multicultural Education, Whole Language Programme and Diversity awareness</p> <p><strong>Abstrak:</strong> Masyarakat Indonesia yang beragam merupakan tantangan, menjadi modal budaya atau konflik budaya. Konflik budaya dapat dikurangi dengan mengembangkan sikap toleran melalui pendidikan multikultural. Pada anak usia dini kita dapat meningkatkan kesadaran tentang keberagaman, yang merupakan dasar dari sikap toleran. Penelitian ini diperlukan untuk menemukan strategi pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran tentang keberagaman, seperti memahami, mengkomunikasikan dan menyikapi keberagaman dengan cara positif. Pendekatan penelitian menggunakan Penelitian dan Pengembangan yang dimodifikasi dalam tiga langkah penelitian yaitu: studi pendahuluan, model pengembangan dan model tes validasi. Studi pendahuluan berisi studi pustaka untuk tema multikultural “Indahnya keberagaman kota lama” dan studi latar belakang sosial budaya anak. Model pengembangan mempunyai lima langkah yang dikembangkan dari lima konsep yaitu identifikasi tema multikultural, perencanaan unit dari tema multikultural dengan program bahasa holistik, Persiapan alat permainan dan buku cerita multikultural, implementasi pembelajaran multikultural, dan asesmen kesadaran tentang keberagaman. Model tes validasi berupa validasi asesmen kesadaran tentang keberagaman dan validasi model oleh pakar. Asesmen kesadaran tentang keberagaman dalam uji coba kelompok kecil adalah signifikan, model terbukti efektif meningkatkan kesadaran tentang keberagaman. Pakar menyatakan model layak. Temuan penelitian komunikasi dan partisipasi adalah faktor yang berpengaruh untuk meningkatkan kesadaran tentang keberagaman. Komunikasi dan partisipasi<br>pada usia dini dipengaruhi oleh budaya suku dan suku mayoritas.</p> <p><br><strong>Kata Kunci:</strong> Pengembangan Model, Pendidikan Multikultural, Program Whole Language dan<br>Keanekaragaman</p&gt;}, number={2}, journal={Jurnal Pendidikan Usia Dini}, author={SOEKMONO, ROOSTRIANAWAHTI}, year={2017}, month={Nov.}, pages={308 - 322} }