Ekstraksi Astasantin dari Tepung Kulit Udang dengan Metode Maserasi untuk Uji Aktivitas Antioksidan

  • Erirska Putri
  • Riskiono Slamet
  • Erdawati Erdawati

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan rasio perbandingan antara tepung kulit udang dengan pelarut terhadap banyaknya ekstrak Astasantin yang dihasilkan dan untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak Astasantin. Hasil penelitian menunjukan waktu optimum untuk ekstraksi Astasantin dari tepung kulit udang dengan metode maserasi yaitu selam 5 hari. Rasio perbandingan optimum antara tepung kulit udang dengan pelarut pada proses maserasi yaitu, sebanyak 1:8 (5 gram tepung kulit udang dalam 40 mL pelarut aseton). Kemudian melakukan karakterisasi ekstrakĀ  Astasantin menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dan Spektrofotometer Inframerah. Selanjutnya ekstrak diukur konsentrasinya menggunakan KCKT dan diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPHPanjang gelombang maksimum ekstrak menggunakan Spektrofotometer UV-Vis adalah 468 nm, hal ini menjadi salah satu indikasi bahwa senyawa ekstrak yang dihasilkan berupa senyawa Astasantin. Karakterisasi spektrum inframerah menguatkan indikasi bahwa gugus fungsi yang terkandung dalam ekstrak merupakan gugus fungsi senyawa Astasantin, hal ini didukung dengan munculnya puncak pada bilangan gelombang 3369,64; 2924,09; 1712,79 dan 1620,21 cm-1. Hasil pengukuran konsentrasi ekstrak Astasantin menggunakan KCKT yaitu sebesar 7,466 ppm, sedangkan uji aktivitas antioksidan ekstrak Astasantin dengan metode DPPH memberikan nilai IC50 sebesar 338,500 ppm.

Published
2019-10-30
How to Cite
Putri, E., Slamet, R., & Erdawati, E. (2019). Ekstraksi Astasantin dari Tepung Kulit Udang dengan Metode Maserasi untuk Uji Aktivitas Antioksidan. Jurnal Riset Sains Dan Kimia Terapan, 8(2), 37-46. https://doi.org/10.21009/JRSKT.082.05