Optimalisasi Lapangan Penumpukan Terhadap Kegiatan Penanganan Petikemas Impor di PT. Mustika Alam Lestari

  • Tjetjep Karsafman D3 TRANSPORTASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • Ibrahim Saleh Siman D3 TRANSPORTASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Abstract

Sebelum pelaksanaan kegiatan impor dilakukan, pihak perusahaan mempersiapkan lapangan penumpukannya yang terdiri dari: perencanaan dermaga, perencanaan bongkar petikemas dan perencanaan lapangan penumpukan. Dimana pada saat pelaksanaan tugasnya, faktor yang sering menjadi hambatan dalam menangani petikemas impor yaitu, minimnya kegiatan overbrengen oleh pengelola perusahaan, barang yang terkena larangan impor dari instansi terkait serta proses delivery yang tidak bisa di ukur dalam pengambilan petikemasnya oleh pemilik barang. Hasil analisa dari daily report dan YOR harian pada bulan januari 2014 dapat disimpulkan bahwa petikemas yang ditumpuk melebihi kapasitas yang ditentukan dan dapat dikatakan tidak optimal dalam memberikan pelayanan penanganan petikemas impor di PT. MAL.               Untuk itu penulis memberikan berupa saran atau masukan yang mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak yang berkepentingan. Adapun saran penulis yaitu, mengatur jadwal kedatangan kapal tujuan yang akan sandar di PT. MAL, Perusahaan harus memberikan biaya penumpukan yang tinggi agar proses pengeluaran petikemas impor dari terminal semakin lancar dan akan menjadi optimal bila yard occupancy rationya di bawah 65% atau setara dengan jumlah teus petikemasnya sebesar 1852 teus dalam kondisi setiap hari, diperlukan adanya penambahan kuota penumpukan untuk petikemas impor dengan menyewa lahan penumpukan kepada perusahaan lain serta barang yang terkena larangan impor, seharusnya dipindahkan ke tempat pemeriksaan terpadu CDC banda MTI, agar lapangan behandle dapat dijadikan sebagai tempat  penumpukan petikemas impor

Published
2015-04-06
Section
Articles