TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN INDONESIA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA TAHUN 1970 -1998
Abstract
Rendahnya tingkat pendidikan perempuan Indonesia merupakan hasil dari masih rendahnya kesempatan dan partisipasi perempuan dalam bidang pendidikan pada masa sebelumnya. Memang sejak tahun 1980-an nampak adanya peningkatan partisipasi perempuan dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan sejak tahun 1973 telah dibangun SD INPRES di berbagai daerah Indonesia, dengan tujuan pemerataan pendidikan. kemudian pada tahun 1984 dilanjutkan dengan kebijakan wajib belajar 6 tahun dan tahun 1994 ditingkatkan menjadi wajib belajar 9 tahun. Namun kenyataannya kebijakan tersebut belum secara signifikan menyetarakan jumlah partisipasi perempuan dan laki-laki dalam bidang pendidikan.Tingkat pendidikan wanita Indonesia yang mayoritas rendah ini berpengaruh pada tingkat kesempatan memperoleh pekerjaan. Pada tahun 1990-an sebagian besar tenaga kerja perempuan Indonesia terserap pada sektor informal. Pekerjaan pada sektor ini sangat rawan akan tindakan kekerasan, karena hubungan kerja pada sektor ini lebih bersifat subjektif, tergantung pada hubungan individu dan tidak ada jaminan keselamatan bagi pekerjanya.