STRUKTUR BIROKRASI KERAJAAN PAJAJARAN ABAD X – XI

  • Yasmis Yasmis
Keywords: Struktur Birokrasi, Kerajaan Pajajaran, kerajaan hindu, indianisasi

Abstract

Struktur birokrasi Kerajaan Pajajaran yang keberadaannya diperkirakan antara abad VII hingga XV, dipengaruhi bentuk struktur kerajaan yang bernapaskan Hindu. Pengaruh yang dibawa dari India ini, tercermin pada nomenklatura yang terdapat pada stuktur birokrasi yang terungkap pada berbagai naskah kuno yang berkenaan dengan keberadaan kerajaan ini. Posisi sentral raja yang dianggap sebagai titisan dewa mengingatkan kita pada konsep dewa-raja yang pernah diungkap dalam tulisan oleh von Heine-Gelderen, sebagai salah satu karakteristik kekuasaan kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara yang mengalami indianisasi. Konsepsi keharmonisan makro-mikro kosmos yang tersirat dalam konsepsi kekuasaan, terlihat pula pada susunan bangunan pusat kerajaan Pajajaran yang terakhir terletak di Pakuan Pajajaran (Bogor), di mana kediaman raja terletak di pusat dan dikelilingi bangunan-bangunan lain yang dihuni para bawahan raja. Susunan bangunan demikian mengingatkan pada konsep meru sesuai dengan yang terdapat pada konsepsi dewa-raja yang dibawa arus indianisasi di Asia Tenggara. Terungkap pula pada tulisan ini bahwa ciri berikutnya dari birokrasi kerajaan Pajajaran adalah susunan para pembantu raja yang secara garis besar dapat dibagi berdasarkan fungsinya dan pembagian wilayah-wilayah bawahan. Mengenai pembagian para penguasa wilayah bawahan, menurut Michael Munoz sebenarnya mencerminkan ciri politik lokal yang masih melekat pada birokrasi kerajaan Pajajaran yang telah mengalami pengaruh eksternal melalui indianisasi.

Author Biography

Yasmis Yasmis

Dosen Sejarah FIS UNJ

Published
2008-01-15