ANALISA KUAT TEKAN BATA MERAH PEJAL TERHADAP POSISI PEMBAKARAN DI DALAM TUNGKU KONVENSIONAL

  • Irza Ahmad Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil FT UNJ
  • Herny Budyany Alumni Jurusan Teknik Sipil FT UNJ

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kekuatan kekuatan batu bata tanah liat terhadap posisi terbakar pada kotak api. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Struktur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Metode penelitian adalah eksperimen dengan tiga jenis pengobatan. Mereka adalah: kelompok pertama adalah posisi di atas kotak api, kelompok kedua adalah posisi di tengah-tengah kotak api, dan kelompok ketiga adalah bagian bawah kotak api. Jumlah semua batu bata yang diuji adalah 75 buah, masing-masing kelompok mendapat 20 batu bata tanah liat, untuk menguji kekuatan kekuatan dengan Crushing Test. Berdasarkan hasil penelitian, hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kekuatan kekuatan batako pada posisi atas kotak api adalah 7,48 Mpa, pada posisi tengah kotak api adalah 12,54 Mpa, dan dasar api kotak adalah 15,65 Mpa. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan AnalisisVarian (ANAVA) satu arah dengan hipotesis Ho: μA = μB = μC dan H1: μA ≠ μB ≠ μC. Dan penelitian lain menggunakan Uji Kesamaan Dua Rata-rata dengan hipotesis Ho: μ = μo dan H1: μ> μo. Dari hipotesis pertama diterima Fhitung = 64,35> Ftabel = 4,998; Jadi hipotesis adalah perbedaan kekuatan kekuatan batu bata tanah liat yang signifikan terhadap pembakaran pos pada api kotak. Hipotesis kedua menerima thitung = 5,27> ttabel = 2,54; Sehingga hipotesis adalah kekuatan kekuatan batako tanah liat yang optimal lebih tinggi dari kekuatan kekuatan batako (SNI 15-2094-2000).

Published
2006-01-08