ANALISIS MUTU BATU BATA MERAH PEJAL TRADISIONAL DI JAKARTA TERHADAP SNI 15-2094-2000

  • Tommy Syaelendra Alumni Jurusan Teknik Sipil FT UNJ
  • Erna Septiandini Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil FT UNJ
  • Nira Nasution Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil FT UNJ

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas bata merah pejal tradisional yang di distribusikan di Jakarta dengan menggunakan SNI
15-2094-2000 sebagai acuannya. Pengujiannya berupa pengujian sifat tampak, ukuran dan toleransi, kuat tekan, penyerapan air, kerapatan
semu dan kandungan garam yang berbahaya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan deskriptif.
Sampel yang digunakan sebanyak 30 buah benda uji dari toko material. Di setiap kotamadya diambil 3 toko material untuk diambil 30
buah benda uji. Di Jakarta terdapat 5 Wilayah, maka dari 5 Wilayah tersebut didapat 450 buah benda uji. Data yang diperoleh dari hasil
penelitian di laboratorium yaitu bata merah pejal yang diuji dilihat dari ukuran dan toleransi serta dilihat dari kuat tekannya tidak memenuhi
standar.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1). Hasil analisis dari ketiga pengujian sifat tampak tersebut menunjukkan sampel batu bata merah
pejal tradisional di tiap-tiap wilayah memenuhi SNI 15-2094-2000. 2). Hasil analisis ukuran dan toleransi batu bata merah pejal tradisional di
tiap-tiap wilayah tidak memenuhi SNI 15-2094-2000. 3). Hasil analisa untuk kuat tekan rata-rata wilayah TX, TZ, SX, SZ, BX dan UY tidak
memenuhi tingkat mutu bata merah pejal yang ada di SNI 15-2094- 2000 karena hasil kuat tekan rata-rata < 50 kg/cm2. Sedangkan nilai
kuat tekan wilayah TY, SY, BY, BZ, UX,UZ, PX, PY dan PZ memenuhi tingkat mutu bata merah pejal yang ada di SNI 15-2094-2000 karena
hasil kuat tekan rata-rata > 50 kg/cm2. 4). hasil analisa penyerapan air untuk wilayah TX–TY, SX–SY-SZ, BX-BY-BZ, UX–UY-UZ dan PX-PYPZ
lulus uji SNI 15-2094-2000. 5). Hasil analisa untuk kerapatan semu adalah semua wilayah dari bata merah pejal memenuhi mutu SNI 15-
2094-2000. 6). Hasil analisa kandungan garam yang berbahaya di tiaptiap wilayah memenuhi SII 0021 - 78, karena nilai kandungan garam
kurang dari 50%.

Published
2012-01-09