MODEL REGRESI BANGKITAN DAN TARIKAN PENUMPANG KAPAL Study kasus: PT. Pelni (Persero)

  • Yusfita Chrisnawati Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil FT UNJ

Abstract

Indonesia sebagai negara maritim dengan wilayah kepulauan terbesar di dunia memiliki kepentingan untuk mengembangkan transportasi laut yang dapat diandalkan untuk mendapatkan berbagai manfaat yang salah satunya adalah untuk mempercepat pertumbuhan ketidaksetaraan antara kawasan timur dan barat. Dibandingkan dengan transportasi udara, transportasi laut relatif lebih murah untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah, namun pergerakan penumpang menggunakan transportasi laut cenderung menurun secara bertahap sebagai dampak dari persaingan mode. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan faktor-faktor yang terkena dampak terhadap perjalanan generasi dan daya tarik gerakan penumpang transportasi laut.
Data OD matriks penumpang dari 92 port, data sosio-ekonomi dan konten spasial diproses dan dibagi menjadi 7 zona berdasarkan karakteristik geografis. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menghasilkan model matematis dari generasi perjalanan dan daya tarik penumpang dengan 2 variabel dependen dan 12 variabel independen.
Hasilnya menunjukkan bahwa zona 4: Sulawesi menghasilkan perjalanan terbesar sedangkan zona 1: Sumatera adalah yang terkecil. Zona 7: Papua tercatat sebagai atraksi penumpang terbesar, sedangkan zona 1: Sumatera adalah yang terkecil. Papua membuktikan pergerakan penumpang paling banyak dengan 652.630 per tahun. Generasi perjalanan penumpang dipengaruhi oleh jumlah pencari kerja (X5) dan jumlah universitas (X7) dengan model regresi Ybang = 29161,68 + 0,178 X5 + 219.188 X7. Daya tarik perjalanan penumpang dipengaruhi oleh jumlah pencari kerja (X5), jumlah universitas (X7), dan PDRB (X12) dengan model regresi 32496,823 + 0,107 X5 + 219,188 X7 + 1,724E + 11 X12.

Published
2016-01-07