MODEL MANAJEMEN PERPUSTAKAAN RUMAH PINTAR PADA RUMAH PINTAR ORGANISASI WANITA ISLAM, DUREN SAWIT, KLENDER, JAKARTA TIMUR

  • Durotul Yatimah Universitas Negeri Jakarta
Keywords: manajemen perpustakaan, rumah pintar, warga belajar, pemberdayaan masyarakat

Abstract

Pendidikan merupakan hal sangat penting bagi setiap orang, baik pendidikan formal, in-formal maupun non-formal.Penyelenggaraan pendidikan non formal bertujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat di luar jalur pendidikan formal.Salah satu jalur pendidikan non formal adalah sentra baca atau perpustakaan.Pengelolaan Perpustakaan Rumah Pintar merupakan hal penting agar perpustakaan ini mampu benar-benar memberikan pendidikan bagi masyarakat, baik ditingkat anak-anak usia sekolah, remaja, ataupun ibu-ibu yang lanjut usia.Masalahnya,apakah benar perpustakaan Rumah Pintar ini telah memerankan fungsi sebagai ajang pemberdayaan masyarakat, masih memerlukan penelitian.Penelitian ditujukan untuk mengetahui bagaimanakah pengelolaan Perpustakaan Rumah Pintar ini sehingga benar-benar mampu memberikan pendidikan bagi masyarakat. Urgensi penelitian ini adalah untuk mengetahui mberikan layanan perpustakaan dan pengembangan kompetensi masyarakat yang tidak dapat terlayani melalui pendidikan formal.Kemampuan managerial perpustkaan dibangun melalui pelatihan dan pembinaan kepada warga belajar, sehingga perpustakaan titu benar-benar berasal dari pemikiran,tenaga dan fasilitas dari warga belajar, pengelolanya warga belajar dan penggunanya  warga belajar dan masyarakat.Perpustakaan rumah pintar merupakan salah satu alternatif untuk melakukan langkah-langkah penting bagi pemberdayaan masyarakat. Sehubungan dengan itu,penulis tertarik untuk meneliti tentang manajemen perpustakaan rumah pintar organisasi wanita Islam.. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui model pengelolaan perpustakaan, kendala yang dihadapi warga belajar,serta upaya untuk membangun tumbuhnya kompetensi managerial perpustakaan di organisasi Wanita Islam.Konsep yang digunakan meliputi (1) manajemen (2) perpustakaan dalam PLS (3)rumah pintar. Metode penelitian adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa model manajemen perpustakaan organisasi wanita Islam, dimulai dengan (1)perencanaan perpustakaan yang baik dan teratur, baik secara administratif,maupun dari sisi sumber daya manusia dan fasilitas pendukungnya sesui dengan hasil analisis kebutuhan warga belajar dan masyarakat.. meLatih warga belajar agar memiliki kompetensi untuk mengelola perpustakaan dengan baik.(2)pengorganisasian sumber daya yang tertib,termasuk pengadaan buku dan referensi yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan mpasyarakat (3) pergerakan pada kegiatan pengadaan buku, penataan, perawatan dan penjagaan keamanan buku yang diminati warga belajar dan relevan dengan tujuan pendirian perpustakaan (4)Pembinaan, pembimbingan dan pendampingan pada warga belajar sesuai dengan kebutuhan belajarnya dan pembimbingan pada pengguna yang berasal dari masyarakat  sekitarnya.   (5)monitoring dan pengawasan terhadap penggunaan sarana dan fasilitas perpustakaan agar terus strpembinaan pada ategis dan kondusif dalam memabngun minat baca warga belajar  (6)aspek pengembangannya, agar perpustakaan mampu memberikan layanan menyenangkan dan membangun motivasi belajar, baik dengan layanan teknis, nonteknis maupun yang sifatnya pengelolaan secara umum.Luara Penelitian adalah buku ajar,

Kesimpulan, perpustakaan organisasi wanita Islam dikelola dengan fungsi-fungsi managemen yang efektif, dari warga belajar,oleh warga belajar untuk warga belajar dan masyarakat.Semua fungsi manajemen perpustakaan itu dikendalikan oleh pengelola, dengan mengerahkan seluruh pemikiran,energi dan kekuatan serta potensi yang mendukung kenyamanan belajar, serta menjamin interaksi yang transactional dialogic dengan pengguna perpustakaan.Akhirnya perpustakaan diharapkan terus berkembang, memiliki daya tarik dan memperkuat minat pengguna untuk terus membacanya,sehingga mampu meningkatkan pengetahuan, kekuatan mental,pola hidup  dan keberdayaan penggunanya yang pada akhirnya secara bertahap mampu memberdayakan kehidupan warga belajar dan masyarakat.

Published
2018-06-29
Section
Articles