Saudi Vision: Reformasi Ekonomi Arab Saudi

  • Citra Nur Hikmah Universitas Negeri Jakarta
  • Abrar Abrar Universitas Negeri Jakarta
Keywords: Reformasi, Arab Saudi, Minyak Bumi, Saudi Vision 2030

Abstract

The economy of Saudi Arabia is dependent on natural resources, namely oil. These resources are limited resources and can be used up at any time, it is feared that it will disrupt the continuity of the economy of Saudi Arabia someday. Then added to the existing problems such as prices that fluctuations regarding petroleum, as well as conflicts between countries caused by petroleum problems. This is what makes Saudi Arabia start to worry about the problems that exist and try to break away from dependence and emphasize on human resources and public services. Through the Saudi Vision 2030 program announced on April 25, 2016, Saudi Arabia is trying to maintain its economic stability.

Perekonomian Arab Saudi yang bergantung pada Sumber daya alam yaitu minyak bumi. Sumber daya tersebut merupakan sumber daya terbatas dan dapat habis kapan saja, hal itu dikhawatirkan akan mengganggu kelangsungan perekonomian Arab Saudi suatu saat nanti. Kemudian ditambah dengan permasalahan yang ada seperti harga yang fluktuasi mengenai minyak bumi, serta konflik antar negara yang disebabkan karena persoalan minyak bumi. Hal ini lah yang membuat Arab Saudi mulai khawatir dengan permasalahan yang ada dan mencoba melepaskan diri dari ketergantungan dan menekankan pada sumber daya manusia dan pelayanan umum. Melalui program Saudi Vision 2030 yang diumumkan pada 25 April 2016 Arab Saudi berusaha untuk menjaga kestabilan perekonomiannya.

Published
2019-03-08