PERBANDINGAN METODE SIMILARITAS PADA PENALARAN BERBASIS KASUS MENGGUNAKAN SIMPLE MATCHING COEFFICIENT DAN SORENSEN-DICE COEFFICIENT
Keywords:
Penalaran Berbasis Kasus, Simple Matching Coefficient, Sorensen-Dice CoefficientAbstract
Terdapat pendekatan baru yang dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit, yaitu menggunakan Penalaran Berbasis Kasus. Penalaran berbasis kasus merupakan salah satu teknik untuk pemecahan masalah dengan menggunakan kasus lama yang tersimpan di dalam basis kasus yang nantinya akan digunakan untuk memberikan solusi dari kasus baru. Penalaran berbasis kasus dapat digunakan untuk melakukan diagnosa penyakit berdasarkan gejala-gejala fisik yang dimiliki oleh hewan ternak. Penelitian ini membandingkan metode similaritas menggunakan Simple Matching Coefficient dan Sorensen-Dice Coefficient. Dari hasil perbandingan kedua metode tersebut, Simple Matching Coefficient mempunyai tingkat persentase kemiripan sebesar 46.3422% dan Sorensen-Dice Coefficient mempunyai tingkat persentase kemiripan sebesar 53.6577%. Sehingga Sorensen-Dice Coefficient mempunyai persentase kemiripan lebih tinggi dibandingkan dengan persentase kemiripan pada Simple Matching Coefficient.