Ekspresi Kultural Masyarakat Mejayan Menghadapi Pandemi dalam Cerpen “Dongkrek” Karya Hendy Pratama: Perspektif Antropologi Sastra

  • Ardi Wina Saputra Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Madiun
Keywords: cerpen, dongkrek, ekspresi kultural, pandemi

Abstract

Pandemi menuntut masyarakat kreatif dan adaptif agar dapat bertahan hidup. Sikap kreatif dan adaptif tampak pada seni tradisi Dongkrek kreasi masyarakat Mejayan, Kabupaten Madiun seabad silam. Dongkrek bertransformasi dari seni pertunjukan menjadi sastra modern, cerpen. Penelitian ini bertujuan menjelaskan ekspresi kultural masyarakat Mejayan ketika menghadapi pandemi dalam cerpen “Dongkrek” karya Hendy Pratama. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data cerpen “Dongkrek” yang dimuat harian Suara Merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpen “Dongkrek” menampakkan ekspresi kultural masyarakat Mejayan dalam menghadapi pandemi. Ekspresi kultural tersebut dapat dilihat melalui 4 aspek, yaitu (1) mata pencaharian, (2) sistem kepercayaan dan agama, (3) peralatan tradisional, dan (4) sistem kemasyarakatan.

References

Alfianti. (2017). Dongkrek Madiun: Antara Seni Tradisi dan Religi. An-Nuha, 4(2), 170–190.

Endraswara, S. (2013). Metodologi Kritik Sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Endraswara, S. (2018). Antropologi Sastra Lisan Prespektif, Teori, dan Praktik Pengkajian. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Hanif, M. (2016). Kesenian Dongkrek (Studi Nilai Budaya dan Potensinya Sebagai Sumber Pendidikan Karakter). Gulawentah Jurnal Studi Sosial, 1(2), 132–141.

Ismawati, E. (2013). Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Jaecken, M. P. (2011). Seni Dongkrek Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun Tahun 1965-1981. Solo: Universitas Negeri Surakarta.

Maryaeni. (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

McNeill, W. H. (1976). Plagues and Peoples. New York: Anchor.

Ong, W. J. (2013). Kelisanan dan Keberaksaraan. Yogyakarta: Penerbit Gading.

Pradopo, R. D. (2002). Kritik Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta: Gama Media.

Prasentyantoko, dan E. G. S. (2020). Indonesia Menghadapi Pandemi: Kajian Multidisiplin Dampak Covid 19 Pada Peradaban. Jakarta: Kompas Gramedia.

Pratama, H. (2019, September 15). Dongkrek. Suara Merdeka.

Rokhmansyah, A. (2014). Studi dan Pengkajian Sastra: Penilaian Awal Terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Slavoj, Z. (2020). Pandemik: Covid 19 Mengguncang Dunia. Yogyakarta: Penerbit Independen.

Sudikan, S. Y. (2015). Metode Penelitian Sastra Lisan. Lamongan: Pustaka Ilalang.

Wahyuningsih, D. (2012). Revitalisasi Seni Pertunjukkan Dongkrek Sebagai Upaya Penguatan Identitas Daerah dan Pengembangan Aset Wisata Budaya di Kabupaten Madiun Jawa Timur. Solo: Universitas Negeri Surakarta.

Wallace, R. (2016). Big Farms Make Big Flu: Dispatches on Infectious Disease, Agribussines, and nature of Sience. New York: Monthly Review Press.

Wellek, R. dan A. W. (2016). Teori Kesusastraan. Jakarta: Kompas Gramedia.

Winarni, R. (1993). Unsur-unsur Sastra dalam Kesenian Dongkrek Sumbanganya terhadap Pendidikan dan Pengajaran di Indonesia. Madiun: Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

Published
2021-08-31
How to Cite
Saputra, A. W. (2021). Ekspresi Kultural Masyarakat Mejayan Menghadapi Pandemi dalam Cerpen “Dongkrek” Karya Hendy Pratama: Perspektif Antropologi Sastra. Arif: Jurnal Sastra Dan Kearifan Lokal, 1(1), 99 - 113. https://doi.org/10.21009/Arif.011.07