Ritual, Motif Ekonomi dan Politik dalam Cerpen “Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan” Karya Kuntowijoyo
DOI:
https://doi.org/10.21009/Arif.021.08Keywords:
cerpen, Motif ekonomi dan politik, ritual, stilistikaAbstract
Penelitian ini bertujuan mengungkap penggambaran manusia, ritual pesugihan, serta motif ekonomi dan politik dalam cerpen “Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan” karya Kuntowijoyo. Penelitian stilistika ini bersifat deskriptif kualitatif interpretatif. Data penelitian ini diperoleh dengan teknik simak-catat dan studi pustaka terhadap teks-teks sosial dan kultural. Analisis data dilakukan dengan pembacaan hermeneutik. Hasil penelitian menemukan adanya beragam gaya bahasa, yaitu personifikasi, metonimia, epitet, simile, tautotes, epizeuksis, pleonasme, perifrasis, hipalase, paradoks, apostrof, hiperbola, polisindeton, dan asindeton. Ekonomi dan politik sebagai motif ritual digambarkan dengan simbolisme, oksimoron, epizeuksis, dan metafora. Melalui gaya bahasa, tokoh utama digambarkan sebagai manusia desa yang hidup di perdesaan. Lingkungan desa digambarkan secara partikular dan panoramik pada suasana malam yang dingin. Pelaksanaan ritual perjalanan menuju kuburan, penyebaran beras kuning, penggalian kuburan, dan semadi di hutan. Namun, ritual tersebut gagal karena kehadiran ajing-anjing. Ritual pesugihan dilakukan karena motif ekonomi, yaitu kemiskinan, harga diri, dan martabat, serta motif politik, yaitu resistansi terhadap dominasi kota, relasi patron-klien, dan relasi kuasa. Dalam penggambaran itulah pengarang memakai berbagai gaya bahasa untuk merepresentasikan keindahan bentuk dan memaknai isi.
References
Andreanto, R. (2008). Waktu Terbaik Penurunan Keputusan Raja: Analisis Berdasarkan Unsur Penanggalan pada Prasasti Jawa Kuno Abad ke-9 dan ke-10 Masehi. Universitas Indonesia.
Anwar, S. (2019). Peran Stilistika dalam Kritik dan Karya Sastra. Dalam Pujiharto & S. Anwar (Eds.), Teroka: Bunga Rampai Bahasa dan Sastra (pp. 217–229). Yogyakarta: Interlude.
Batabyal, A.A., Higano, Y., & Nijkamp, P. (2020). Introduction to “Rural-Urban Dichotomies and Spatial Development in Asia” (No. 103916,). München.
Bookman, M.Z. & Bookman, A.S. (2009). Economics in Film and Fiction. Lanham, New York, Toronto, dan Plymouth: Rowman & Littlefield Education.
Daeli, O. O. (2015). Pesugihan: Hubungan Uang dan Mistik dalam Perspektif Antropologis. Extension Course Filsafat (ECF), 1, 1–9.
Ekasiswanto, R. (2001). Metafor Ricoeuriar: Penerobosan Dunia Simbolik Cerpen “Rumah yang Terbakar” Karya Kuntowijoyo. Humaniora, XIII(3), 233–239.
Faruk. (2007). Belenggu Pasca-Kolonial: Hegemoni & Resistensi dalam Sastra Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Faruk. (2020). Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gottowik, V. (2018). Pilgrims, prostitutes, and ritual SeKs: Heterodox ritual practices in the context of the islamic veneration of saints in central Java. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde, 174(4), 393–421. https://doi.org/10.1163/22134379-17404001
Haugaard, M., & Maleseviç, S. (2002). Introduction: The Idea of Collectivity. In M. Haugaard & S. Maleseviç (Eds.), Making Sense of Collectivity: Ethnicity, Nationalism and Globalisation (pp. 1–11). London dan Sterling: Pluto Press. https://doi.org/10.2307/j.ctt18fs3xd.10
Hefni, M. (2009). Patron-Client Relationship pada Masyarakat Madura. Karsa: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman, 15(1), 15–24.
Hegland, M. E. (1996). Religion, Ritual, and Politics. Political and Legal Anthropology Review, 19(1), 131–144. Retrieved from https://www.jstor.org/stable/24498070
Horton, J. & Baumeister, A.T. (1996). Literature, philosophy and political theory. In J. Horton & A.T. Baumeister (Eds.), Literature and the Political Imagination (pp. 1–31). London and New York: Routledge.
Huda, S. (2020). Taburan Sedekah dari Seorang Mayat. Retrieved from Pepnews! website: https://pepnews.com/humaniora/p-c159d266f96326f/taburan-sedekah-dari-seorang-mayat
Kahma, N. (2012). Sport and social class: The case of Finland. International Review for the Sociology of Sport, 47(1), 1–18. https://doi.org/10.1177/1012690210388456
Keraf, G. (2009). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kertzer, D. I. (1974). Politics and Ritual: The Communist Festa in Italy. Anthropological Quarterly, 47(4), 374–389. Retrieved from https://www.jstor.org/stable/3316605
Konjar, M., Kosanović, S., Popović, S. G., & Fikfak, A. (2018). Urban/Rural Dichotomy and the Forms-In-Between Miha. In A. Fikfak, S. Kosanović, M. Konjar, & E. Anguillari (Eds.), Sustainability and Resilience: Socio-spatial Perspective (pp. 149–169). Netherlands: TU Delft Open. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-809665-9.10491-4
Krisnawati, D., Martono, & Priyadi, A. T. (2015). Nilai Pendidikan Karakter dalam Kumpulan Cerpen “KOMPAS” Pelajaran Pertama bagi Calon Politisi Karya Kuntowijoyo. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 4(11), 1–14.
Mashuri. (2018). Cerita-Cerita Pesugihan di Jawa: Pola Kekerabatan Sastra dan Paradoks Teks-Konteks. In Kongres Bahasa Indonesia. Jakarta. Retrieved from http://repositori.kemdikbud.go.id/10112/.
Pradopo, R. D. (2020). Stilistika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ratna, N. K. (2016). Stilistika: Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Supriatin, Y. M. (2015). Potret Urban dalam Cerpen “Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan” Karya Kuntowijoyo. Kandai, 11(1), 99–109.
Tanudirjo, D. A. (2017). Reflection on the Production of Knowledge: From Postmodernism to Pseudoscience. Jurnal Humaniora, 29(1), 3–11. https://doi.org/10.22146/jh.v29i1.22559.
Taufiqurrohim. (2019). From the World Religion View to the Geertzian Approach in Interpreting A Culture: An Excursion to Traditional Economic Ritual of Javanese in Langsih Cave. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 19(1), 101–118. https://doi.org/10.21154/altahrir.v19i1.1575.
Umam, K. (2018). Mitos dan Realitas dalam Tiga Cerpen Kuntowijoyo. Prosiding Seminar Nasional Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) 40: Peran Strategis Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya dalam Dinamika Konflik Sosial Serta Penanaman Nilai Karakter Profetik Menghadapi Revolusi Industri 4.0., 321–330. Pekalongan: Unikal Press.
Wahyuti, Y., Syafrial, & Rumadi, H. (2019). Makna Simbolik pada Upacara Pernikahan Adat Jawa Dusun Tegal Rejo Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Jurnal Tuah: Pendidikan Dan Pengajaran Bahasa, 1(2), 163–171.
Whitebrook, M. (1996). Taking the narrative turn: what the novel has to offer political theory. In J. Horton & A.T. Baumeister (Eds.), Literature and the Political Imagination (pp. 32–53). London and New York: Routledge.
Windayanto, R. N. A. (2020). Mistisisme Jawa dalam Cerpen “Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan” karya Kuntowijoyo: Tinjauan Realisme Magis Wendy B. Fariz. Neologia, 1(3), 160–174.