Representasi Keselarasan Masyarakat Madura dalam Cerita Rakyat Madura: Kajian Antropologi Sastra

Authors

  • Diana Maulida Rahman Universitas Muhammadiyah Jember

DOI:

https://doi.org/10.21009/Arif.012.02

Keywords:

budaya, cerita rakyat, Madura, sastra antropologi

Abstract

Kajian antropologi sastra ini bertujuan mendeskripsikan keselarasan manusia dengan (1) dirinya, (2) alam, dan (3) sesama melalui cerita rakyat Madura. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif dengan kajian antropologi sastra yang diperkuat pendapat Hurlock (1993) untuk menjawab fokus pertama, fokus kedua menggunakan pendapat Rasyid (2018), dan fokus ketiga menggunakan pendapat Trianton (2018). Penelitian pustaka ini dilengkapi dengan wawancara mendalam untuk memperkuat temuan data. Analisis data diawali dengan pengumpulan data, identifikasi, dan klasifikasi data. Interpretasi data dilakukan secara kontekstual dengan menempatkan hubungan antardata secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan cerita rakyat merepresentasikan keselarasan dengan dirinya, sesama, dan alam. Keselarasan masyarakat Madura secara internal dengan dirinya terbentuk dari citra fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi, dan prestasi. Keselarasan dengan sesama tampak pada sikap yang menjadi pedoman hidup masyarakat Madura, seperti menghormati orang tua dan memedulikan sesama. Keselarasan diri dengan alam tampak pada pemakaian asal mula (penamaan), benda-benda alam, dan ramuan pengobatan.

References

Amirullah. (2010). Geliat Masyarakat Jembatan Suramadu. Surabaya: Taruna Media Pustaka.
Anoegrajekti, N., Macaryus, S., Izzah, L., Asrumi, Bustami, A. L., Zamroni, M., Wirawan, R., Suhalik. (2020). Modul Cerita Rakyat. Yogyakarta: Kepel Press.
Azhar, I. N. (2017). "Konstruksi Peta Cerita Rakyat Madura di Pulau Madura". Kongres Bahasa Indonesia.
Azhar, I. N. & Sari, E. C. (2017). Prinsip-Prinsip Hidup Masyarakat Madura Seperti Terkisah dalam Cerita Rakyatnya. Atavisme 20 (2), hlm. 224–236.
Endarswara, S. (2015). Metodologi Penelitian Antropologi Sastra. Yogyakarta: Ombak.
Hurlock, E. B. (1993). Child Development. Alih Bahasa Dr. Med. Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga, hlm. 58.
Maisaroh, S. (2016). Networking Etnisitas sebagai Modal Sosial Etnis Madura di Perantauan. Seminar Nasional Gender dan Budaya Madura III. Madura: Perempuan, Budaya dan Perubahan, hlm. 85–92.
Muhaimin. (2016). Konsep Diri Etnisitas Madura pada Anak Usia Sekolah Dasar. Seminar Nasional Gender dan Budaya Madura III. Madura: Perempuan, Budaya dan Perubahan, hlm. 247–254.
Rifai, M. A. (2007). Manusia Madura: Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya seperti Dicitrakan Pribahasanya. Yogyakarta: Pilar Media.
Rokhyanto & Marsuki. (2015). Sikap Masyarakat Madura terhadap Tradisi Carok: Studi Fenomenologi Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Madura. El Harakah, Vol.17 No.1.
Rooroh, B. (2020). Harmoni Kehidupan Orang Loloda Perantauan dalam Cerita Rakyat: Kajian Antropologi Sastra. Disertasi. Universitas Negeri Malang.
Wiyata, A.L. (2003). Madura yang Patuh? Kajian Antropologi Mengenai Budaya Madura. Jakarta: CERIC-FISIP UI.

Downloads

Published

2022-02-28

How to Cite

Rahman, D. M. (2022). Representasi Keselarasan Masyarakat Madura dalam Cerita Rakyat Madura: Kajian Antropologi Sastra. Arif: Jurnal Sastra Dan Kearifan Lokal, 1(2), 189–206. https://doi.org/10.21009/Arif.012.02