Perempuan Baru: Pertahanan Melawan Opresi dalam Novel Astirin Mbalela Karya Suparta Brata
DOI:
https://doi.org/10.21009/Arif.021.06Keywords:
Astirin Mbalela, perempuan baru, resistensiAbstract
Kepatuhan dalam budaya patriarki merupakan kewajiban bagi perempuan. Kebebasan diri perempuan dianggap tabu dan tidak patut untuk dibicarakan. Novel Astirin Mbalela menceritakan tokoh Astirin sebagai perempuan Jawa yang melakukan resistensi terhadap opresi yang ia terima sebagai akibat menjadi perempuan bebas. Dalam masyarakat, perempuan diposisikan sebagai inferior sehingga sering menjadi sasaran opresi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi eksistensi Astirin sebagai perempuan bebas. Kebebasan Astirin merupakan bentuk pembuktian dirinya sebagai individu merdeka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif interpretatif, dengan sumber data novel Astirin Mbalela dan data berupa peristiwa dengan konteksnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya resistensi tokoh Astirin terhadap opresi yang diterima, baik berupa resistensi fisik maupun verbal. Astirin berusaha menunjukkan eksistensinya sebagai perempuan baru yang bebas melalui cara berpakaian serta kemandiriannya. Astirin berhasil membangun citra sebagai perempuan baru, yang mampu eksis dan menyuarakan kebebasannya.
References
Brata, S. (2007). Astirin Mbalela. In Suparto Brata’s Omnibus (pp. 7–207). Narasi.
Darni. (2013). Fenomena Perdagangan Perempuan dalam Fiksi Jawa Modern. LITERA, 12(1), 13–26.
Geleuk, M. B., Mulawarman, W. G., & Hanum, I. S. (2017). Perjuangan Tokoh Perempuan Dalam Novel Tanah Tabu Karya Anindita S. Thayf: Kajian Feminisme Eksistensialis. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni Dan Budaya, 1(3), 35–44.
Hamida, L. (2018). Ukara Gothang wonten Novel Astirin Mbalela Anggitanipun Peni (Suparto Brata). Jurnal Penelitian Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jawa, 7(5), 53–65.
Handayani, C. S., & Dkk. (2008). Kuasa Wanita Jawa. PT LKiS Pelangi Aksara.
Heriyanti, L., Sa’adah, N., & Andreyanto, N. (2020). Membaca Perempuan Di Titik Nol: Perspektif Feminisme Eksistensialis. Jurnal Wanita Dan Keluarga, 1(2), 31–39.
Maghfiroh, N. V. (2018). Citra Perempuan Jawa dalam Novel “Canting” Karya Arswendo Atmowiloto dan “Amba” Karya Laksmi Pamuntjak. ESTETIK, 1(1), 79–83.
Nafina, F. I. (2017). Paradoksalitas Pemosisian Perempuan Antara Ranah Publik dan Domestik dalam Novel-Novel Suparto Brata: Ser! Randha Cocak, dan Nona Sekretaris. In W. Udasmoro (Ed.), Dari Doing ke Undoing Gender. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurfaidah, R. (2019). Membaca Perempuan dalam Celoteh Perempuan. METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra, 11(2), 157–168.
Prameswari, N. P. L. M., Nugroho, W. B., & Mahadewi, N. M. A. S. (2020). Feminisme Eksistensial Simone de Beauvoir: Perjuangan Perempuan di Ranah Domestik. OJS UNUD.
Pranowo, Y. (2013). Identitas Perempuan dalam Budaya Patriarkis: Feminisme Eksistensialis Nawal El Sa’adawi dalam Novel “Perempuan di Titik Nol.” MELINTAS, 29(1), 56–78.