Posisi dan Strategi Abdullah bin Muhammad Al-Misri dalam Arena Sastra Melayu Klasik
DOI:
https://doi.org/10.21009/Arif.022.08Keywords:
Abdullah al Misri, arena sastra, Bourdieu, habitus, sastra Melayu klasikAbstract
Penelitian ini membahas fenomena kepengarangan Abdullah bin Muhammad al-Misri, salah satu pengarang Melayu di Hindia Belanda yang tidak disebutkan dalam buku-buku klasik tentang sejarah kesusastraan Melayu karangan Winstedt, Hooykaas, Liaw Yock Fang, Teuku Iskandar, serta Vladimir Braginsky. Karangan-karangan Abdullah al-Misri sedikit banyak telah terpengaruh Eropa dan menunjukkan periode modern pada masa itu. Dengan menggunakan arena produksi kultural Bourdieu, penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan jawaban atas permasalahan (1) struktur arena kekuasaan dan arena sastra Melayu klasik, dan (2) trajektori dan akumulasi modal Abdullah al-Misri dalam perebutan posisi dan legitimasi dalam arena kesusastraan Melayu klasik. Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa terdapat ruang-ruang kemungkinan di dalam kesusastraan Melayu klasik yang memengaruhi struktur arena sastra Melayu klasik. Ruang-ruang kemungkinan tersebut dipengaruhi oleh struktur arena kekuasaan Melayu yang menutup kemungkinan ruang kompetisi bagi berbagai agen dengan strategi yang berbeda dari ruang-ruang kemungkinan yang telah ada.
References
Baried, S. B. (1985). Memahami Hikayat dalam Sastra Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikah dan Kebudayaan.
Berg, L. W. C. van den. (1989). Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara. Jakarta: INIS.
Berg, L. W. C. van den. (2010). Orang Arab di Nusantara. Jakarta: Komunitas Bambu.
Bourdieu, P. (2016). Arena Produksi Kultural: Sebuah Kajian Sosiologi Budaya. Bantul: Kreasi Wacana.
Braginsky, V. I. (1998). Yang Indah, Berfaedah, dan Kamal: Sejarah Sastra Melayu dalam Abad 7–19. Jakarta: INIS.
Chambert-Loir, H. (2009). Abdullah Al-Misri: Penulis Sebuah Teori Politik di Jawa pada Awal Abad ke-19. In Kembara Bahari (pp. 223–259). Jakarta: Komunitas Bambu.
Chambert-Loir, H. (2014). Iskandar Zulkarnain, Dewa Mendu, Muhammad Bakir dan Kawan-Kawan: Lima Belas Karangan tentang Sastra Indonesia Lama. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia bekerjasama dengan Ecole Francaise d’Extreme- Orient dan Forum Jakarta-Paris.
Dianingtyas, F. N. (2020). Hikayat Tanah Bali Karya Abdullah bin Muhammad Al-Misri: Analisis Orientalisme Edward Said. Skripsi, Universitas Gadjah Mada. Retrieved from http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/186029.
Fang, D. L. Y. (2011). Sejarah Kesusastraan Melayu Kelasik. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Faruk. (2007). Belenggu Pasca-Kolonial: Hegemoni & Resistensi dalam Sastra Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Iskandar, T. (1996). Kesusasteraan Klasik Melayu Sepanjang Abad. Jakarta: LIBRA. Lombard, D. (1996). Nusa Jawa: Batas-Batas Pembaratan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Mandal, S. K. (2018). Becoming Arab: Creole Histories and Modern Identity in the Malay
World. UK: Cambridge University Press.
Ningtyas, E. (2015). Piere Bourdieu, Language and Symbolic Power. Poetika: Jurnal Ilmu
Sastra, 3(2). https://doi.org/10.22146/poetika.v3i2.10437.
Richardus, W. N. C. (2020). Ruang Sosial Bourdieusian. In Gerak Kuasa (pp. 293–315).
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).
Ricklefs, M. C. (1988). A History of Modern Indonesia since c.1300. London: Macmillan Education LTD. Retrieved from https://link.springer.com/book/10.1007/978-1-349- 22700-6.
Safitri, A. N. (2015). Pergulatan Iman Budhi Santosa untuk Mencapai Posisi Terkonsekrasi dalam Arena Sastra Yogyakarta. Poetika: Jurnal Ilmu Sastra, 3(2). https://doi.org/10.22146/poetika.v3i2.10441.
Salmon, C. (2010). Sastra Indonesia Awal: Kontribusi Orang Tionghoa. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Sudibyo. (2009). Kritik terhadap Feodalisme Jawa dalam Hikayat Mareskalek dan ‘Arsya Al-Muluk karya Abdullah bin Muhammad Al-Misri. In Kreativiti Minda Melayu- Jawa dalam Khazanah Bahasa, Sastera dan Budaya. Malaysia: Institut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia.
Wibowo, A. (2019). Diri dan Liyan dalam ’Arsy Al-Muluk karya Abdullah bin Muhammad Al-Misri: Analisis Pascakolonialisme Edward Said. Skripsi, Universitas Gadjah Mada. Retrieved from http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/181618.
Winstedt, R. O. (1940). A History of Malay Literature. Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society, 17(3 (135)), i–243.
Zaini-Lajoubert, M. (2008). Karya Lengkap Abdullah bin Muhammad Al-Misri: Bayan Al- Asmaʼ, Hikayat Mareskalek, ʻArsy Al-Muluk, Cerita Siam, Hikayat Tanah Bali. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.