Kritik Kemanusiaan: Menghayati Novel Perempuan Bersampur Merah, Memaknai Kasus Pembantaian Dukun Santet di Banyuwangi

  • Heru S.P. Saputra Universitas Jember
Keywords: budaya lokal, hak asasi manusia, ideologi, Using, santet

Abstract

Artikel ini bertujuan mendiskusikan dimensi sosiologis novel Perempuan Bersampur Merah karya Intan Andaru, khususnya terkait kritik kemanusiaan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Hasil kajian menunjukkan bahwa karya fiksi ini mengingatkan kembali memori kehidupan sosial dan budaya terkait pembantaian dukun santet tahun 1998 di Banyuwangi, berupa mediasi estetis dengan mengaktifkan memori historis, baik individu maupun kelompok yang mengalaminya secara langsung atau tidak langsung. Pengarang mengemas narasi dengan budaya lokal, termasuk berbagai tradisi seperti tradisi Gredhoan, ritual Kebo-keboan, hingga tari Gandrung, serta penggunaan selingan bahasa Using. Dalam novel ini, intensi pengarang dapat ditafsirkan sebagai bentuk perlawanan terhadap kasus pembantaian yang lebih didasari oleh prasangka. Ideologi pengarang dapat dimaknai sebagai gugatan terhadap penegakan hukum dan hak asasi manusia. Melalui novel ini, pengarang melakukan kritik kemanusiaan, bahwa pembantaian dukun merupakan perilaku anti-kemanusiaan.

References

Abrori, Y.B. (2020). Kajian Sosiologi Pengarang terhadap Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru. Dalam Humaniora dan Era Disrupsi: E-Prosiding Seminar Nasional Pekan Chairil Anwar.

Allberlinanda, S. (2022). Dehumanisasi Tokoh Sari dalam Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru. Skripsi. Malang: UNISMA.

Andalas, E.F. & Qur’ani, H.B. (2021). Remembering the 1998 Indonesian Sorcerers Massacre: Memory of Tragedy and Trauma in Intan Andaru’s Perempuan Bersampur Merah (Woman in Red Scarf). Rupkatha: Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities, 13 (1):1–13.

Andaru, I. (2019). Perempuan Bersampur Merah. Jakarta: PT Gramedia.

Annisa, S.I. & Mudrikah, Y. (2020). Analisis Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru Melalui Pendekatan Pragmatik. Makalah. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Brown, J. (1999). Perdukunan, Paranormal, dan Pristiwa Pembantaian (terror maut di Banyuwangi, 1998. Naskah publikasi http://1073zb3xfs20yv98x 228do7r.wpengine.netdna-cdn.com/wpcontent/uploads/2015/03/BROWN - Jason.pdf (diakses pada tanggal 20 Februari 2020).

Ernawati, P. (2020). Nilai Sosial dalam Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Relevansinya dengan Bahan Ajar di SMA. Skripsi. Surakarta: UMS.

Harini, K. (2020). Klasifikasi Emosi Tokoh Sari dalam Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru: Analisis Psikologi Sastra. Skripsi. Surabaya: FIB Universitas Airlangga.

Hidayatulloh, H.W. (2020). Konflik Sosial dalam Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru: Perspektif Teori Konflik Ralf Dahrendorf. Konflik Sosial, 1 (1):1–10.

Intan, T. & Gumilar, T. (2020). Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru: Resiliensi Perempuan terhadap Stigma dan Trauma. Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 4 (1):9–21.

Izzah, N.; Sudikan, S.Y.; & Setijawan. (2021). Representasi Identitas Budaya Using dalam Novel Kerudung Santet Gandrung Karya Hasnan Singodimayan dan Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru: Perspektif Teori Keterpecahan Identitas Budaya Stuart Hall. Jurnal Education and Development, 9 (1):362–369.

Kurniawan, H. (2012). Teori, Metode, dan Aplikasi Sosiologi Sastra.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Manan, A., Sumaatmadja, I. & Wardhana, V.Sp. (2001). Geger Santet Banyuwangi. Jakarta: ISAI.

Maryam, S.; Hasim, A.; & Asmaniah, Z. (2019). Mengkaji Citra Perempuan dalam Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru. Caraka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Bahasa Daerah, 9 (1):65–76.

Mawarni, N.P. (2020). Konflik Sosial Tokoh Utama dalam Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru: Kajian Sosiologi Sastra. Skripsi. Malang: UMM.

Megawati. (2021). Citra Perempuan dalam Novel Perempuan Bersampur Merah karya Intan Andaru. Skripsi. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Monica, D.A. (2021). Analisis Sosiologis Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru. Skripsi. Medan: UMSU.

Saputra, H.S.P. (2007). Memuja Mantra: Sabuk Mangir dan Jaran Goyang Masyarakat Suku Using Banyuwangi. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.

Saputra, H.S.P. (2013). Menghayati Ritual, Mengangan Struktur Sosial: Fenomena Seblang, Kebo-keboan, dan Barong dalam Masyarakat Using, Banyuwangi. [Living the Ritual, Constructing the Social Structure: Phenomena of Seblang, Kebo-Keboan, and Barong in Using Community, Banyuwangi]. Paper, Kongres Internasional Folklor Asia, Keraton Yogyakarta, 7–9.

Saputra, N. & Saputra, M. (2020). Nilai Sosial dalam Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru: Alternatif sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA. Prosiding Nasional. Seminar Nasional Pendidikan, FKIP UNMA, “Transformasi Pendidikan Sebagai Upaya Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDCs) di Era Society 5.0”.

Subekti, A. & Kusairi, L. (2018). From Sunrise of Java to Santet of Java: Recent Urban Symbolism of Banyuwangi, Indonesia. Dalam Proceedings of the 1st International Conference on Social Knowledge Sciences and Education (ICSKSE 2018).

Sujarwa. (2019). Model & Paradigma Teori Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sukidin. (2005). Pembunuhan Dukun Santet Studi Kekerasan Kolektif dalam Perspektif Konstruktivistik. Disertasi. Naskah publikasi http://repository.unair.ac.id/32713/ (diakses 17 Februari 2020).

Wahyudi, T. (2013). Sosiologi Sastra Alan Swingewood: Sebuah Teori. Jurnal Poetika, 1 (1):55–61.

Published
2023-02-28
How to Cite
Saputra, H. S. (2023). Kritik Kemanusiaan: Menghayati Novel Perempuan Bersampur Merah, Memaknai Kasus Pembantaian Dukun Santet di Banyuwangi. Arif: Jurnal Sastra Dan Kearifan Lokal, 2(2), 272 - 290. https://doi.org/10.21009/Arif.022.05