Rusli dan Nashar, Dua Maestro Pelukis Abstrak IKJ: Sistem Tanda Sosial Budaya

Authors

  • Anna Sungkar ISI Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.21009/Arif.032.05

Keywords:

abstrak, alam, modernisme, realisme, Santiniketan

Abstract

Artikel ini membahas tentang dua pelukis Jakarta: Rusli dan Nashar yang bersama-sama berjuang untuk kemerdekaan Indonesia melalui organisasi SIM di Madiun dan Yogyakarta. Setelah perang usai, mereka menciptakan karya-karya modernisme bergaya abstrak yang jauh berbeda dengan ideologi SIM yang beraliran realisme. Mereka kemudian membangun LPKJ di Jakarta, sebuah sekolah seni non konvensional yang mengutamakan kebebasan berekspresi, penghayatan atas alam, studi luar ruang dan lintas disiplin ilmu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui teknik observasi dengan beberapa studi kasus, yaitu menelaah gaya lukisan mereka dan menemukan kesamaan karakteristik dari karya-karyanya. Ternyata mereka mempunyai benang merah, yaitu kecintaan dan penghayatan atas alam demi mendapatkan esensinya. Pemikiran mereka itu kemudian diteruskan kepada para mahasiswa LPKJ (dan kemudian namanya diubah menjadi IKJ) serta menginspirasi generasi seniman Indonesia yang lebih muda.

References

Azmi, Hidayatul (2018). Menapaki Jejak Pemikiran Oesman Effendi. Ladangrupa.wordpress.com
Azmi, Hidayatul (2019) Pemikiran Oesman Effendi tentang Modernisme dan Identitas Seni Lukis Indonesia. Program Studi Pendidikan Senirupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.
Barthes, Roland (2002). The Death of the Author. terj. Howard, Richard. “Three Essays”. Aspen no. 5+6. UbuWeb, 25 November 2002.
Dermawan, Agus T. (2009). Nashar dan Elegi Artistik. Jakarta: ASPI.
Fakultas Senirupa IKJ Press (2010). 19 Tokoh Fakultas Senirupa, Institut Kesenian Jakarta.
Jakarta: FSR IKJ Press.
Kusnadi (1991). Perjalanan Senirupa Indonesia dari Zaman Prasejarah hingga Masa Kini. Bandung: Panitia Pameran KIAS 1990-1991.
Nashar (2002). Nashar oleh Nashar. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
Nashar (1973). Katalog Pameran Tunggal 22-28 Februari. Jakarta: Pusat Kesenian Jakarta. Read, Herbert (1991). A Concise History of Modern Painting. London: Thames and Hudson.
Rosidi, Ajip, Zaini dan Sudarmadji (1978). Affandi 70 Tahun. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.
Sastrowardoyo, Subagio (1980). Sosok Pribadi dalam Sajak. Jakarta: Pustaka Jaya.
Smara Dewi, Citra (2021). The Influence of Santiniketanin Jakarta Arts Institute’s Education
System.
Spanjaard, Helena (2018). Cita-cita Seni Lukis Indonesia Modern 1900-1995. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
Sukirnanto, Slamet (1996). Senirupa Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei. Jakarta: Sanggar Krida.
Suryajaya, Martin (2016). Sejarah Estetika: Era Klasik Sampai Kontemporer. Jakarta: Gang Kabel dan Indie Book Center.
Yuliman, Sanento (2020). Keindonesiaan, Kerakyatan dan Modernisme. Jakarta: Penerbit Gang Kabel.

Downloads

Published

2024-02-29

How to Cite

Sungkar, A. (2024). Rusli dan Nashar, Dua Maestro Pelukis Abstrak IKJ: Sistem Tanda Sosial Budaya. Arif: Jurnal Sastra Dan Kearifan Lokal, 3(2), 288–307. https://doi.org/10.21009/Arif.032.05