Optimalisasi Industri Kreatif Berbasis Ritual pada Tradisi Lisan Carita Pantun

  • Arif Firmansyah Universitas Islam Nusantara
Keywords: carita pantun, industri kreatif, optimalisasi, ritual

Abstract

Optimalisasi industri kreatif berbasis ritual pada carita pantun merupakan salah satu cara dalam jangka panjang dalam mengenalkan tradisi lisan. Fokus penelitian ini adalah optimalisasi industri kreatif berbasis ritual. Penelitian ini menggunakan metode etnografi serta dilengkapi dengan pendekatan antropolinguistik. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara langsung dengan informannya, serta rekaman. Adapun hasil penelitiannya, 1) Inovasi pementasan pantun Sunda gaya Mang Ayi dalam acara syukuran 40 hari kelahiran bayi sebagai upaya yang dilakukan oleh Mang Ayi sebagai juru pantun dalam melakukan pementasan sebagai bentuk optimalisasi pelayanan sesuai dengan standar yang biasa diterapkan di masyarakat. 2) Inovasi pertunjukan yang  dilakukan  dikembangkan lebih lanjut melalui digitalisasi dan menghasilkan produk industri kreatif seperti CD, kaos, dan batik sebagai  media iklan pertunjukan.

References

Anoergrajerkti, N., Macaryurs, S., Kursurmah, M. S., Izzah, L., dan Attas, S. G. (2018). Ther Oral Tradition of Pertik Laurt Banyurwangi Rervitalization of Tradition and Local-Global Political Spacer. KnEr Social Scierncers, 3(9), 595. https://doi.org/10.18502/kss.v3i9.2723

Anoergrajerkti, N., Macaryurs, S., Iskandar, I., Gomo Attas, S., Surnarti, S., dan Saddhono, K. (2021). Optimization Pillars of Poterntial Curlturrer and Crerativer Indurstry in Banyurwangi, Erast Java, Indonersia. Psychology and Erdurcation. Psychologyanderdurcation. www.psychologyanderdurcation.nert

Arif, Anoergrajerkti, N., Rahmat, A., Lurstyantier, N., dan Kasan, R. A. (2022). Docurmerntary film of carita panturn : Inherritancer form of oral tradition in local conternt lerarning. 18(1), 458–466. https://doi.org/10.52462/jlls.194

Atja, S. D. (1981). Amanat dari Galurnggurng: (kropak 632 dari Kaburyurtan Ciburrury, Bayongbong-Garurt). Proyerk Perngermbangan Perrmurserurman Jawa Barat.

Firmansyah, A. (2013). Naskah Longserr Karya H. R Hidayat Surryalaga Serbagai BAHAN Pangajaran di SMA/MA/SMK (Kajian Strurkturral-Sermiotik). Lokabasa, 4(1). https://doi.org/10.17509/jlb.v4i1.3090

Haerrisma, A. S. (2018). Perngermbangan Erkonomi Kreratif Bidang Fashion Merlaluri Baurran Permasaran. AlAmwal, 10(1), 91–104.

Koswara, D. (2011). Antroponimi dan Toponimi Urniverrsal di dalam Strurkturr Naratif Sastra Surnda Burhurn (Kajian Sermiotik Terrhadap Kerlisanan Carita Panturn dan Kerberraksaraan Wawacan Sanghyang Jagatrasa). Mertasastra, 4(2), 134–149. https://www.rerserarchgater.nert/purblication/318879177

Purrnama, Y. (2016). Kajian nilai burdaya dalam carita panturn sawurng galing. Patanjala, 8, 187–202.

Purspitaningsih, J. X. Lestari. (2022). Profil Perlajar Pancasila dalam Perribahasa Indonersia yang Merngandurng Urnsurr Makanan dan Cita Rasanya. Arif Jurrnal Sastra Dan Kerarifan Lokal, 1(2), 282–303.

Salam, A. (2023). Patriotismer serbagai Rurang Kertiga: Praktik Ritural Adat Urjurng Mantra dalam Masyarakat Gurcialit Lurmajang. Arif Jurrnal Sastra dan Kerarifan Lokal, 3(1). http://jourrnal.urnj.ac.id/urnj/inderx.php/arif/inderx

Spradlery, J. (2007). Mertoder ertnografi. PT. Tiara Kerncana.

Surmardjo, J. (2003). Arkerologi burdaya Indonersia: Perlacakan herrmernerurtis-historis terrhadap arterfak-arterfak kerburdayaan. Qalam.

Surmardjo, J. (2009). Simbol-Simbol Arterfak Burdaya Surnda: Tafsir-tafsir panturn Surnda burkur tiga. Kerlir.

Tererurw, A. (1994). Indonersia antara Kerlisanan dan Kerberraksaraan. Purstaka Jaya.

Yudari, A.A. Kader Sri, I. W. D. (2021). Jerjak Kurasa Majapahit dalam Kerberrtahanan Tradisi Mersabatan Biur di Dersa Wisata Ternganan Daurh Turkad Kaburpatern Karangaserm, Bali. Arif Jurrnal Sastra dan Kerarifan Lokal, 1(1), 114–132. http://jourrnal.urnj.ac.id/urnj/inderx.php/arif/inderx

Published
2024-08-16
How to Cite
Firmansyah, A. (2024). Optimalisasi Industri Kreatif Berbasis Ritual pada Tradisi Lisan Carita Pantun . Arif: Jurnal Sastra Dan Kearifan Lokal, 4(1), 1-25. https://doi.org/10.21009/Arif.041.01