Narasi Kontroversial Akun Instagram @aryawedakarna: Analisis Wacana Kritis dalam Gerakan “Sukla Satyagraha”
DOI:
https://doi.org/10.21009/Arif.041.10Keywords:
Analisis Wacana Kritis, Fairclough, SuklaAbstract
Arya Wedakarna merupakan politisi yang cukup terkenal sekaligus kontroversial di Bali. Ia menggagas dan mengampanyekan gerakan yang diberi nama “Sukla Satyagraha”, sebuah program untuk menunjang perekonomian masyarakat Hindu di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk membongkar narasi kontroversial yang berhubungan dengan “Sukla”. Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough untuk melihat praktik sosial yang sedang berlangsung melalui dimensi teks, discourse practice, dan sociocultural practice. Data penelitian ini berupa teks; kata, frasa, kalimat yang bersumber dari akun instagram @aryawedakarna. Hasil analisis menunjukkan bahwa program Sukla yang digagas oleh Arya Wedakarna menghasilkan beberapa narasi perpecahan antaretnis-antaragama dan menghasilkan bagaimana wacana disebarkan dan dikonsumsi sehingga wacana tersebut terbentuk sebagai ideologi masyarakat, khususnya Bali.
References
Biały, B. (2017). Social Media–From Social Exchange to Battlefield. The Cyber Defense Review, 2(2), 69–90. http://www.jstor.org/stable/26267344
Bradshaw, S., & Howard, P. N. (2018). The Global Organization of Social Media Disinformation Campaigns. Journal of International Affairs, 71(1.5), 23–32. https://www.jstor.org/stable/26508115
Citron, D.K & Norton, H.L. (2011). Intermediaries and Hate Speech: Fostering Digital Citizenship for Our Information Age. Boston University Law Review (91). https://ssrn.com/abstract=1764004
Creativany, M.A, Udayana, A.G.B, & Remawa, A.A.G.R. (2020). Kajian Estetika, Fungsi dan Makna Logo Sukla Satyagraha di Denpasar. Prabangkara : Jurnal Seni Rupa dan Desain, 24(2), 64–72. Retrieved from https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/prabangkara/article/view/1216
Dewi, D.A, Sucandrawati, N.L.K.A.S, & Laksmi, N.P.A.D. (2022). Pengaruh Digital Marketing dan Brand Awareness terhadap Pembelian Produk Makanan Sukla pada UMKM Satyagraha di Kota Denpasar. Nusantara Hasana Journal, 2(3), 179–195. Retrieved from https://nusantarahasanajournal.com/index.php/nhj/article/view/463
Eriyanto. (2015). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.
Fairclough, Norman. (2001). Language and Power. England: Pearson Educated Limited.
Fairclough, Norman. (2013). Critical Discourse Analysis The Critical Study of Language (Second edition). New York: Routledge.
Fhanny, P., Bandiyah, B., & Pramana, G. (2020). Populisme Arya Wedakarna Sebagai DPD RI Dapil Bali. Jurnal Nawala Politika, 1(2). Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/politika/article/view/62137
Fuadi, Soemitra, A., & Nawawi, Z. M. (2022). Studi Literatur Implementasi Sertifikasi Halal Produk UMKM. Jurnal EMT KITA, 6(1), 118–125. https://doi.org/10.35870/emt.v6i1.541
Haryatmoko. (2017). Critical Discourse Analisis (Analisis Wacana Kritis): Landasan Teori, Metodologi dan Penerapan. Jakarta: Rajawali Press.
Ifani, I., et al., (2018). Dinamika Toleransi dalam Mayoritarianisme Agama di Tingkat Lokal. Jakarta: Pustaka Masyarakat Setara.
Irsyadi, A. N., & Madamidola, O. (2023). Media in the Cultural Dissemination: A Study of Cultural Filming on YouTube. Arif: Jurnal Sastra Dan Kearifan Lokal, 2(2), 308 - 322. https://doi.org/10.21009/Arif.022.07
Jumari. (2017). “Gerakan Ekonomi Satyagraha Hindu Bali Melalui Labelisasi Non-Halal Sukla: (Antara Kebangkitan Militansi dan Ancaman Benih Intoleransi)” dalam PROCEEDINGS 1st Annual Conference for Muslim Scholars (AnCoMS)
Kopertais Wilayah IV Surabaya. Surabaya: Kopertais4 Press. https://doi.org/10.36835/ancoms.v0iSeri%201.33
Musyafak, N., & Ulama'i, A. (2019). Narasi Ujaran Kebencian dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (PILKADA). Jurnal Ilmu Dakwah, 39(2), 166-182. doi:https://doi.org/10.21580/jid.v39.2.4673
Moghaddam, K. A. (2024). Critical DiscourseAanalysis: A review of the views of Ernesto Laclau, Chantal Mouffe and Norman Fairclough. 1(2):86-90. doi: 10.63053/ijrel.16
Ningrum, D. J., Suryadi, S., & Chandra Wardhana, D. E. (2019). Kajian Ujaran Kebencian di Media Sosial. Jurnal Ilmiah KORPUS, 2(3), 241–252. https://doi.org/10.33369/jik.v2i3.6779
Paz, M. A., Montero-Díaz, J., & Moreno-Delgado, A. (2020). Hate Speech: A Systematized Review. Sage Open, 10(4). https://doi.org/10.1177/2158244020973022
Saraswati, A. Sarini, Ni Wayan. (2017). Wacana Perlawanan Persebaya 1927 terhadap PSSI: Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. Mozaik Humaiora. Vol. 17 (2):181-191.
Sellars, A. (2016). Defining Hate Speech. Berkman Klein Center Research Publication, (20), 16-48. http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.2882244
Sen, A. (2007). Kekerasan dan Ilusi tentang Identitas. Diterjemah oleh Arif Susanto. Serpong: Marjin Kiri.
Sumiati, D. (2017). Intercultural Communication Based on Local Wisdom That Made the People of Bali Reject Sharia Tourism. Asian Journal of Media and Communication, 1(2), 137–146. https://doi.org/10.20885/asjmc.vol1.iss2.art4
Supriatma, Made. (2020). Arya Wedakarna: “Raja” dan Politisi Populis Pulau Bali. Dapat diakses pada lama: https://tirto.id/arya-wedakarna-raja-dan-politisi-populis-pulau-bali-fQoU
Teo, P. (2000). Racism in the News: A Critical Discourse Analysis of News Reporting in Two Australian Newspapers. Discourse & Society, 11(1), 7-49. https://doi.org/10.1177/0957926500011001002
Valenza, J. K., Boyer, B. L., & Curtis, D. (2014). Social Media Curation. Chicago: American Library Association.
Widiatmika, P. & Sosiowati, I. (2024). Ideologies in Outdoor Public Signs in Bali: A Critical Pragmatic and Linguistic Landscape Study. LingTera, 11(1), 25-38. doi:https://doi.org/10.21831/lt.v11i1.68427