Tradisi Pengobatan Fide’ pada Komunitas Madura di Kampung parit Waklijah Kalimantan Barat: Kajian Living Qur’an Perspektif Teori Etnografi dan Simbolik
DOI:
https://doi.org/10.21009/Arif.042.05Keywords:
etnografi, Kampung Parit Walkijah, simbolik, tradisi pengobatan Fide’Abstract
Tradisi pengobatan Fide’ pada komunitas Madura di kampung Parit Waklijah Kalimantan Barat berbeda dengan Fide’ di Jawa, mulai dari bacaan hingga syaratnya. Prosesi tradisi ini bersinggungan dengan ayat-ayat Alqurandalam menebus berbagai penyakit fisik, nonfisik, dan berbagai permasalahan lainnya dengan pengantara ayam dan kambing. Penelitian ini bertujuan menggali nilai kearifan lokal, simbol, serta perbedaan antara Fide’ Kalimantan Barat dengan Jawa. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Penyediaan data melalui wawancara dengan informan kunci. Data dideskripsi dan dianalisis dengan teori etnografi dan simbol untuk menggali budaya dan tradisi pengobatan fide’. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat nilai budaya dalam tradisi fide’, yaitu religi, psikologi dan kesehatan, sosial dan gotong royong, serta magis. Secara simbolik ditemukan empat aspek simbolik, yaitu agama, lokalitas, budaya, dan mistis. Tradisi Fide’ bermula sebagai dzikir tebusan untuk orang yang sudah meninggal, menjadi pengobatan penyakit. Fide’ di Jawa dan di Kalimantan merepresentasikan latar sejarah, akulturasi, dan transformasi dan bermakna sama yaitu penebusan yang berimplikasi pada keharmonisan, tanggung jawab, dan kelestarian tradisi.
References
Abidin, Ahmad Zainal, dkk. (2018). Pola Perilaku Masyarakat dan Fungsionalisasi Al-Qur’an melalui Rajah: Studi Living Qur’an di Desa Ngantru Kec. Tulungagung, Depok: Kalam Nusantara.
Andriyani, Fitri. (2022). Makna Tradisi Nyebuh dalam Budaya Madura di Desa Sungai Jawi Kota Pontianak. Jurnal Ilmiah Spritualis (JIS) Jurnal Pemikiran Islam Dan Tassawuf, 8(2), 186–197.
Anoegrajekti, N., Macaryus, S., & Sariono, A. (2019). Etnografi Seni Tradisi dan Ritual Banyuwangi. In Buku. Best Publisher.
Bahari, Y. (2008). Model Komunikasi Lintas Budaya dalam Resolusi Konflik Berbasis Pranata Adat Melayu dan Madura di Kalimantan Barat. Jurnal Ilmu Komunikasi Terakreditasi, 6(2), 1–12.
Basyari, H. I. W. (2014). Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Wisdom) Tradisi Memitu pada Masyarakat Cirebon (Studi Masyarakat Desa Setupatok Kecamatan Mundu). Edunomic, 2(1), 47–56.
Firmansyah, H., Ramadhan, I., Wiyono, H., & Superman, S. (2022). Historisitas dan Perkembangan Budaya Masyarakat Etnis Madura di Kalimantan Barat. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 8(2), 141–151. https://doi.org/10.23887/jiis.v8i2.40831
Iskandar, Y. (2022). Sejarah dan Perkembangan Tradisi Dzikir Fida’ di Desa Kincang Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara. JSI: Jurnal Sejarah Islam, 1(01), 111–128. https://doi.org/10.24090/jsij.v1i1.6457
Macaryus, S., Anoegrajekti, N., & Asrumi. (2020). Slogan Lingkungan: Representasi Kearifan dan Harapan. Sawerigading, 26(2), 223–237. http://sawerigading.kemdikbud.go.id/index.php/sawerigading/article/view/751%0Ahttps://sawerigading.kemdikbud.go.id/index.php/sawerigading/article/download/751/404
Munawar, A. M. (2022). Zikir Fida dalam Pandangan Masyarakat Desa Sumoroto Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo (Kajian Living Hadis). El-Mu’jam: Jurnal Kajian Al Qur’an Dan Al-Hadis, 2(1), 14–27.
Munawar, A. M., & Akbar, A. F. R. (2023). Tradisi Fida’an dan Akulturasinya pada masyarakat Desa: Kajian Living Hadis di Plosojenar Ponorogo. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan Dan Keagamaan, 18(2), 133–149. https://doi.org/10.37680/adabiya.v18i2.2396
Niam, K., Isnaini, S. N., & Afidah, F. N. (2023). Resepsi Fungsional Surah Al-Quraisy: Pembacaan Surah Al-Quraisy dalam Pengobatan Fide’ pada Komunitas Madura di Kampung Parit Waklijah Kalimantan Barat. Jurnal Mafatih: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, 3(1), 142–157.
Nurullah, N., & Handasa, A. (2020). Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur’an sebagai Jimat. TAFSE: Journal of Qur’anic Studies, 5(2), 82. https://doi.org/10.22373/tafse.v5i2.9082
Parwanto, W. (2021). Terjemahan Al-Qur`an Bahasa Dayak Kanayatn: Telaah Vernakularisasi sebagai Upaya Awal menunju Indigenisasi. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 23(2), 108. https://doi.org/10.22373/substantia.v23i2.9412
Rafi’i, M. I., & Qudsy, S. Z. (2020). Transimis, Sanad Keilmuan, dan Resepsi Hadis Puasa Dala’il Al-Khaiyrat. Mutawatir: Jurnal Keilmuan Tafsir Hadith, 10(1), 1–26.
Rozzaq, S. A. (2020). Transformasi Fragmen Al-Qur’an dalam Magi: Studi atas Majmu’atul-Munawwar karya KH. Syafiq Munawwar. Nun: Jurnal Studi Alquran Dan Tafsir Di Nusantara, 6(1), 105–144. https://doi.org/10.32495/nun.v6i1.128
Setiawan, M. C., & Mariana. (2023). Peningkatan Kesadaran beragama melalui Tradisi Dzikir Fida’ Masyarakat Desa Tegalrejo Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Social Science Academic, 171–181.
Setyowati, S. (2014). Etnografi Sebagai Metode Pilihan dalam Penelitian Kualitatif di Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 10(1), 35–40. https://doi.org/10.7454/jki.v10i1.171
Spradley, J. P. (1997). Metode Etnografi. Tiara Wacana. http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=1293
Spradley, J. P. (2016). Ethnographic Interview. In The SAGE Encyclopedia of Communication Research Methods. Waveland Press, Inc. https://doi.org/10.4135/9781483381411.n168
Syarif, S. (2017). Relasi Tradisi Sunni Syiah Studi atas Tajhin Ressem pada Masyarakat Madura di Kota Pontianak. Islamuna: Jurnal Studi Islam, 4(1), 112–145. https://doi.org/10.19105/islamuna.v4i1.1413
Zaman, A. R. B. (2020). Living Qur’an dalam Konteks Masyarakat Pedesaan (Studi pada Magisitas Al-Qur’an di Desa Mujur Lor, Cilacap). Potret Pemikiran, 24(2), 143. https://doi.org/10.30984/pp.v24i2.1320
wawancara KH. Muqarrab Abidin, 2023
wawancara M. Luthfi, 2023
wawancara Musyrifah, 2023