GANGGUAN FONOLOGI KELUARAN WICARA PADA PENDERITA AFASIA BROCA DAN AFASIA WERNICKE: SUATU KAJIAN NEUROLINGUISTIK
DOI:
https://doi.org/10.21009/ARKHAIS.062.01Keywords:
Neurolinguistik, Afasia Broca, Afasia Wernicke, Gangguan FonologiAbstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bunyi-bunyi konsonan apa saja yang terjadi kesalahan pengucapan pada penderita afasia Broca dan afasia Wernicke yaitu pada kasus kesalahan kata yang diucapkan pada tipologi tunggal. Selanjutnya menyimpulkan persamaan dan perbedaan kesalahan bunyi konsonan pada kedua penderita afasia tersebut. Penelitian ini dilakukan pada semester akhir bulan Januari 2014 – Mei 2014 di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Fokus penelitian ini pada gangguan fonologi pengucapan bunyi konsonan yang diujarkan pasien penderita afasia Broca dan afasia We rnicke, terutama pada penggantian tipologi bunyi-bunyi tunggal. Gangguan fonologi terdiri dari tiga aspek, yaitu penghilangan, penambahan, dan penggantian bunyi konsonan. Objek penelitian yang diteliti adalah tuturan 2 penderita afasia Broca dan 2 penderitan afasia Wernicke yang mengalami kesulitan berbicara disaat pengucapan bunyi konsonan sehingga pasien mengalami gangguan fonologi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mendeskripsi dan menganalisis berdasarkan rangkuman analisis yang diturunkan dari teori fonologi bahasa Indonesia. Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan tabel analisis data, yaitu TADIR untuk mengetahui jenis afasia apa yang diderita pasien dan hasil Tes Pemeriksaan Kemampuan Wicara untuk mengetahui kesalahan fonologi yang telah diderita pasien. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gangguan fonologi pada penderita afasia Broca sebanyak 151 kata, antara lain: penghilangan
bunyi konsonan 50 data dengan rata-rata 44,73, penambahan bunyi konsonan 18 data dengan rata-rata 50,44, penggantian bunyi konsonan 83 data dengan rata-rata 29,55. Pada afasia Wernicke sebanyak 208 kata, antara lain: penghilangan bunyi konsonan 69 data dengan rata-rata 36,49, penambahan bunyi konsonan 22 data dengan rata-rata 29,89, penggantian bunyi konsonan 117 data dengan rata-rata
29,40. Persamaan gangguan fonologi dari dari kedua pasien tersebut sebanyak 32 data dan perbedaan dari gangguan fonologi tersebut sebanyak 13 data yang dihasilkan afasia Broca dan sebanyak 24 data yang dihasilkan afasia Wernicke.
Kata Kunci: Neurolinguistik, Afasia Broca, Afasia Wernicke, dan Gangguan Fonologi