KONFLIK SOSIAL DALAM ANTOLOGI PUISI ESAI: SERAT KEMBANG RAYA KARYA FATIN HAMAMA, DKK (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)

Authors

  • Aji Septiaji Universitas Majalengka

DOI:

https://doi.org/10.21009/ARKHAIS.081.02

Keywords:

konflik sosial, puisi esai, sosiologi sastra

Abstract

Sastra bersumber dari dalam masyarakat dan akan berdampak pengaruhnya pada masyarakat. Bahkan, adanya hubungan timbal balik antara sastrawan, sastra, dan masyarakat. Hubungan tersebut berupa konteks sosial pengarang, sastra sebagai cerminan masyarakat, dan fungsi sosial sastra. Puisi esai hadir sebagai genre sastra baru dalam khazanah kesusastraan Indonesia. Tahun 2012 menjadi kontroversi bagi puisi esai, yaitu kemunculan Denny JA sebagai konsultan politik yang menggagas antologi puisi esai Atas Nama Cinta yang sarat diskriminasi sosial. Puisi esai dianggap sebagai jelmaan pemikiran dan pengalaman terhadap kondisi sosial di masyarakat saat ini. Namun, tetap mampu dicerna oleh masyarakat. Adapun puisi esai harus memenuhi tiga syarat, yaitu (1) puisi esai mengeksplor sisi batin individu yang berada dalam sebuah konflik sosial; (2) puisi esai menggunakan bahasa yang mudah dipahami; dan (3) puisi esai adalah fiksi, boleh saja memotret tokoh ril yang hidup dalam sejarah. Namun, realitas tersebut diperkaya dengan aneka tokoh fiktif dan dramatisasi. Serta yang dipentingkan oleh puisi esai ialah renungan atas kandungan moral melalui sebuah kisah. Artikel ini mencoba meninjau dari aspek sosiologi sastra, yaitu hubungan antara pengarang, karya, dan masyarakat. Antologi ini berisi lima puisi esai, kisah yang ditampilkan beragam mulai dari dilema seorang pelajar SMA karena terenggut keperawanannya hingga berdampak kepada masa depannya; kisah seorang gadis desa yang merasa tersakiti hatinya atas kondisi ekonomi dan kisah cinta yang memprihatinkan; kisah seorang perempuan yang diberasarkan melalui kekerasan dalam keluarga; kisah keluarga tanpa sosok ayah, istri dan anaknya harus menelan kerasnya kehidupan; dan situasi sosial yang dialami pengarang yang berhubungan dengan manusia, alam, dan Tuhan.

Kata Kunci: konflik sosial, puisi esai, sosiologi sastra

Published

2017-06-13