Improvement of Deaf Students Skills in Learning Rampak Kendang through Sign Language as an Effort to Introduce Cultural Literacy in SLB Aisyiyah Singaparna Tasikmalaya
DOI:
https://doi.org/10.21009/ISLLAE.01107Keywords:
Bahasa isyarat, Pembelajaran Rampak Kendang, Siswa Tunarungu, Cultural LiteracyAbstract
Penelitian yang berjudul "Peningkatan Keterampilan Siswa Tunarungu dalam Pembelajaran Rampak Kendang melalui Bahasa Isyarat di SLB Aisyiyah Singaparna Tasikmalaya" inibertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa tunarungu dalam pembelajaran rampak kendang melalui bahasa isyarat. Metode yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dirancang untuk penyempurnaan atau peningkatanketerampilan siswa tunarungu dalam pembelajaran rampak kendang melalui bahasa isyarat. Setelah penelitian ini diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan metode Research and Development (R&D), yaitu pengembangan sebuah media pembelajaran berupa media digital untuk membantu siswa tunarungu dalam pembelajaran rampak kendang atau pembelajaran lainnya.Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa siswa tunarungu SLB Aisyiyah mampu mengikuti pembelajaran rampak kendang melalui instruksi bahasa isyarat. Proses pembelajaran rampak kendang dilakukan sebanyak sepuluh kali pertemuan di dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan lima pertemuan di luar KBM. Pembelajaran tari tidak terlalu mengalamai kendala karena bersifat visual, namun kendala dihadapi saat harus menggunakan musik dan pergantian gerakan.Untuk keharmonisan musik dan gerak disiasati dengan pengkodean, hitungan, dan ketukan. Siswa akan mengalami kesulitan mengikuti pembelajaran jika penglihatan terlepas dari guru, maka pandangan siswa diusahakan selalu fokus. Pembelajaran rampak kendang melalui bahasa isyarat ini diajarkan kepada siswa tunarungu sebagai upaya pengenalan cultural literacy di SLB Aisyiyah Singaparna.Siswa tunarungu di SLB Aisyiyah menjadi mengenal dan menguasai salah satu budaya Sunda, yaitu rampak kendang.