Hibridity and Identity in the Performance of Sahibul Saga Betawi in Setu Babakan Village
DOI:
https://doi.org/10.21009/ISLLAE.01242Keywords:
Sahibul Rakyat, Revitalisasi, Hibriditas, Identitas, Setu BabakanAbstract
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskankan bagaimana sastra lisan sahibul hikayat dipertunjukan melalui revitalisasi dari hibriditas yang menjadi identitas Betawi di Perkampungan Budaya Setu Babakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui etnografi dengan metode observasi, wawancara, dan dokumen. Analisis dengan deskriptif analisis. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sastra lisan oleh G.L. Koster, Pertunjukan oleh Martha C Sims, dan pewarisan dalam revitalisasi oleh Alberd Lord. Adapaun hasil dari penelitian ini adalah: (1) Bentuk Revitalisasi pertunjukan sahibul hikayat di Perkampungan Setu Babakan, (2) Sahibul Hikayat sebagai hibriditas kebudayaan , (3) Sahibul hikayat sebagai penguat identitas Betawi. Sahibul hikayat sebagai sesuatu yang terbangun dari identitas merupakan sesuatu yang bersifat retak, dan berubah-rubah mengikuti ruang dan waktu. Konstruksi identitas sastra lisan sahibul hikayat merupakan medan pertarungan pemaknaan dalam lingkup kebudayaan.