POTENSI EKOWISATA PANTAI PINK DALAM RANGKA KONSERVASI ALAM DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.21009/jgg.052.05Kata Kunci:
ekowisata, pantai pink, konservasiAbstrak
Indonesia memiliki potensi daya tarik wisata cukup banyak seperti sumber daya alam, keragaman hayati, dan berbagai nilai budaya yang tersebar di berbagai kawasan nusantara. Realitas ini mencerminkan bahwa Indonesia memiliki prospek untuk dapat dikembangkan sebagai model pengelolaan ekowisata. Pantai Pink Lombok merupakan salah satu dari 11 destinasi wisata pantai di Lombok Timur yang memiliki keindahan alam dan keunikan pasirnya yang berwarna merah muda (Dinas Pariwisata Lombok Timur, 2009). Hutan lindung Sekaroh adalah hutan lindung yang berada di daerah jalan menuju Pantai Pink (bila mengambil alternatif jalur darat melalui Desa Sekaroh). Banyaknya kunjungan dan aktifitas wisatawan domestik dan mancanegara akan membawa dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan di sekitar pantai. Adanya alih fungsi lahan untuk pembangunan berbagai fasilitas yang mendukung pariwisata serta pola pemanfaatan sumber daya oleh masyarakat dan pemerintah pun belum sepenuhnya dapat mendukung kelestarian lingkungan serta konservasi hutan lindung di kawasan objek wisata Pantai Pink. Ekowisata menjadi alternatif dalam mengurangi dampak negatif yang terjadi. Ekowisata memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan bagi penyelenggara, pemerintah dan masyarakat setempat, melalui kegiatan-kegiatan yang non-ekstraktif dan non-konsumtif sehingga meningkatkan perekonomian daerah setempat. Penyelenggaraan yang memperhatikan kaidah-kaidah ekowisata, mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Identifikasi potensi objek wisata Pantai Pink sebagai target ekowisata sangat diperlukan dalam pengembangan pariwisata lingkungan (ekowisata) yang mendukung upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan konservasi, yang melibatkan dan menguntungkan masyarakat setempat, serta menguntungkan secara komersial.