PENERIMAAN DIRI WARGA LANJUT USIA YANG HIDUP SENDIRI

  • Clara Rosa Pudjiyogyanti Ajisuksmo Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
  • Dyah Ayu Permatasari Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Keywords: Elderly, Self-acceptance, Social support

Abstract

This study aims at obtaining description of self-acceptance of elderly who live alone by themselves, as well as factors that affect their self-acceptance. This study implemented a qualitstivee approach by interviewing four participants, two males and two femaleswith age range of 60-70 years. Self-acceptance and self-understanding were measured by aspects of feeling equal with others, having self-confidence, being responsible, outward looking and open minded, having self-determination, realizing to self limitations, and accepting the characteristics as a human. Factors that support high self-acceptance are good self-understanding, religiousity, and the attitude of their surrounding that support their presence. Low self-acceptance is caused by failure to achieve dreams and hopes, lack of social support from their children, and weak economic conditions.

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran penerimaan diri warga lanjut usia yang tinggal seorang diri, serta faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan diri mereka. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu wawancara kepada empat partisipan (dua berjenis kelamin laki-laki dan dua berjenis kelamin perempuan) yang tinggal seorang diri dengan rentang usia 60-70 tahun. Penerimaan dan pemahaman akan diri diungkapkan dalam aspek perasaan sederajat dengan individu lain, percaya dengan kemampuan diri, bertanggung jawab, berorientasi keluar diri, berpendirian, menyadari keterbatasan dan menerima sifat-sifat kemanusiaan dirinya. Faktor yang mendukung penerimaan diri yang tinggi adalah pemahaman diri yang baik, nilai-nilai religiusitas, dan sikap masyarakat sekitar yang mendukung kehadiran mereka. Penerimaan diri yang rendah disebabkan oleh faktor, ketidakberhasilan diri meraih impian atau harapan, kurangnya dukungan sosial dari anak, dan kondisi ekonomi yang lemah.

Published
2021-10-31