KESEJAHTERAAN REMAJA KELUARGA BURUH MIGRAN DAN BUKAN BURUH MIGRAN BERDASARKAN MAQASHID SYARIAH DI BANYUMAS

  • Hurriyyatun Kabbaro Universitas Negeri Jakarta
Keywords: Kesejahteraan remaja, maqashid syariah, keluarga buruh migran

Abstract

Remaja merupakan tahap perkembangan manusia yang memiliki tugas perkembangan mencari identitas diri. Keluarga merupakan salah satu pihak yang mendukung dan mendampingi proses pemenuhan tugas perkembangan remaja. Remaja dari keluarga buruh migran memiliki tantangan karena ketidakberadaan satu dan atau dua orang tua di lingkup tempat tinggalnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesejahteraan remaja keluarga buruh migran (BM) dan bukan buruh migran (BBM) di Kabupaten Banyumas berdasarkan kajian Maqashid Syariah. Penelitian ini melibatkan 86 remaja yang dipilih secara purposif. Responden terdiri atas 44 remaja dari keluarga buruh migran dan 42 remaja dari keluarga bukan buruh migran. Kesejahteraan Remaja diukur menggunakan Maqashid Syariah – Family Wellbeing Index (MSFWI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata capaian maqashid syariah dimensi agama, intelektual, dan keturunan remaja dari keluarga BM lebih tinggi dibandingkan dengan capaian remaja dari keluarga BMM. Akan tetapi, rata-rata capaian maqashid syariah dimensi jiwa remaja keluarga BM lebih rendah dibandingkan dengan capaian remaja dari keluarga BBM. Perbedaan nyata dan signifikan ditemukan pada capaian maqashid syariah dimensi keturunan antara remaja BM dengan remaja BMM di wilayah Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan nyata dan signifikan pada capaian maqashid syariah dimensi agama, jiwa, dan intelektual antara remaja BM dengan remaja BMM. Keluarga buruh migran perlu meningkatkan interaksi dan kualitas hubungan antara orang tua dengan remaja. Hal ini dapat mendorong kesejahteraan remaja pada keluarga buruh migran.

Published
2022-10-31