ANALISIS PROGRAM BANGGA KENCANA: STUDI TINGGINYA ANGKA UNMET NEED DI PROVINSI ACEH

Authors

  • Eriena Sartika Ayu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Aceh, Banda Aceh, 23115, Indonesia
  • Eddy Munawar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Aceh, Banda Aceh, 23115, Indonesia
  • Ridha Ilham Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Aceh, Banda Aceh, 23115, Indonesia
  • Alfin Khairi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Aceh, Banda Aceh, 23115, Indonesia
  • Mirdat Silitonga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Aceh, Banda Aceh, 23115, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21009/JKKP.102.04

Keywords:

informasi, kontrasepsi, unmet need

Abstract

Abstrak

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Indonesia diberikan target utama untuk menurunkan angka kelahiran menjadi 2,1 anak dari 1000 kelahiran wanita usia subur. Selain daripada itu program Keluarga Berencana juga diyakini dapat mencegah resiko terjadinya stunting pada balita melalui upayanya dalam mengatur kehamilan melalui penggunaan alat dan obat kontrasepsi. Adapun salah satu masalah yang saat ini dialami oleh Provinsi Aceh adalah tingginya angka unmet need. Unmet need sendiri merupakan kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan ber-KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin menunda kehamilan ataupun tidak menginginkan anak lagi. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan tingginya persentase unmet need di Provinsi Aceh sehingga target untuk menurunkan persentase unmet need dapat diturunkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mix method. Adapun sampel lokus yang dipilih adalah 4 Kab/Kota yang memiliki persentase jumlah PUS dengan status sangat tinggi di Provinsi Aceh, yaitu: Kota Banda Aceh Kota Subulussalam, Kab. Singkil dan Kab. Pidie yang berjumlah 200 responden. Berdasarkan hasil wawancara dan temuan pada penelitian ini diketahui faktor yang menentukan tingginya angka unmet need di Provinsi Aceh antara lain disebabkan karena informasi masyarakat yang keliru terhadap alat dan obat kontrasepsi; kurangnya sinergi antara PKB dan tenaga kesehatan; rendahnya kualitas komunikasi kader dan keterbukaan PUS yang didata dalam memberikan informasi.

 

Abstract

The Indonesian National Population and Family Planning Board is given the main target to reduce the birth rate to 2.1 children for every 1000 births of women of childbearing age. Apart from that, the family planning program is also believed to be able to prevent the risk of stunting in children under five through its efforts to regulate pregnancy through the use of contraceptive devices and drugs. One of the problems currently being experienced by the Province of Aceh is the high number of unmet need. Unmet need itself is a condition where the need for family planning is not fulfilled for Couples of Reproductive Age who wish to postpone pregnancy or do not want any more children. The purpose of this study is to find out the reasons for the high percentage of unmet need in Aceh Province so that the target to reduce the percentage of unmet need can be lowered. This research was conducted using a mix method. The locus samples selected were 4 districts/cities that had a very high percentage of women with very high status in Aceh Province, namely: Banda Aceh, Subulussalam, Aceh Singkil and KPidie with a total of 200 respondents. Based on the results of interviews and findings in this study, it is known that the factors that determine the high number of unmet need in Aceh Province are caused by, among other things, wrong information from the public regarding contraceptive devices and drugs; lack of synergy between PKB and health workers; low quality of cadre communication and openness of PUS recorded in providing information. 

Downloads

Published

2023-10-31