PELAKSANAA PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR MAKASSAR
DOI:
https://doi.org/10.21009/jpd.v10i2.12140Keywords:
Pembiayaan Pendidikan, Pendidikan DasarAbstract
Krisis keuangan yang melanda Indonesia pada 1996-1999 membawa dampak banyaknya siswa putus sekolah dasar. Kenaikan harga bahan bakar minyak pada 2004 ditakutkan membawa akibat yang sama. Untuk memberikan dukungan kepada keluarga miskin, mulai pada tahun 2005 pemerintah Indonesia membuat program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama. Kebijakan ini kemudian diikuti oleh program pendidikan gratis yang diprogramkan oleh berbagai pemerintah provinsi dan pemerintah kota/kabupaten. Penelitian ini menganalisis pelaksanaan pembiayaan pendidikan khususnya mengenai biaya operasional di sekolah dasar di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan desain studi kasus dan menerapkan analisis tematik. Penelitian dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan dengan meminta tanggapan dari pejabat pemerintah di tingkat daerah, anggota DPRD, penggiat LSM dan responden di tingkat sekolah serta menafsirkan pelaksanaan/ penerapan pembiayaan pendidikan di sekolah dasar melalui wawancara, dokumen dan observasi. Temuan penelitian ini menemukan bahwa masih terdapat pungutan terhadap orang tua siswa, biaya operasional sekolah ternyata belum mencukupi untuk memenuhi semua keperluan pembelajaran di sekolah, serta indikasi kurangnya transparansi antara kepala sekolah dengan guru-guru serta orang tua siswa. Selanjutnya didapati bahwa sekolah yang menjadi sampel, ternyata kurang melibatkan komite sekolah dan tidak adanya pegawai administrasi di sekolah dasar. Oleh karena itu penelitian ini menyarankan masih perlu penambahan biaya operasional sekolah, perlunya transparansi dan perlunya perbaikan penggunaan dana di sekolah serta perlunya pengadaan pegawai administrasi di sekolah dasar.
References
Arfah, S. R. (2012). Evaluasi Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada Kegiatan Pembelajaran di SD Inpres Tamajene Kota Makassar. UNHAS. Retrieved from http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1671
Bendavid-hadar, I., & Ziderman, A. (2010). A New Model for Equitable and Effi cient Resource Allocation to Schools : The Israeli Case A New Model for Equitable and Efficient Resource Allocation to Schools : The Israeli Case, (4822).
Bray, M. (1998). Financing education in developing Asia: Themes, tensions, and policies. International Journal of Educational Research, 29(7), 627–642. https://doi.org/10.1016/S0883-0355(98)00053-6
Bray, M. (2000). Community partnerships in education: Dimensions, variations and implications, (April), 52 p.
Bray, M. (2002). The costs and financing of education: trends and policy implications. The Costs and Financing of Education: Trends and Policy Implications (Vol. 22). https://doi.org/10.1016/S0272-7757(03)00023-2
Cellini, S. R., Ferreira, F., &, & Rothstein, J. (2008). The Value of School Facilities: Evidence from a Dynamic ]Regression Discontinuity Design, 50. https://doi.org/10.3386/w14516
Creswell, J. W. (2010). Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
DBEI. (2011). Desentralisasi Manajemen dan Tatalayanan Pendidikan Dasar yang Lebih Efektif.
Deffous, E. (2011). Can school grants lead to school improvement? An overview of experiences of five countries.
Denzin, N. K & Lincoln, Y. S. (2009). Memasuki Bidang Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fattah, N. (2009). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Firman, H. &, & Tola, B. (2008). The Future of Schooling in Indonesia. Journal of International Cooperation in Education, 11(1), 71–84. Retrieved from http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/35520130/11-1Firman_Tola.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1475938043&Signature=fa3vwUN5erzedvhQ3w04pffEKAI=&response-content-disposition=inlinefilename=The_Future_of_Schooling_in_Indonesia.pd
Ghozali, A. (2005). Analisis Biaya Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional.
Hallak, J. (1985). Analisis Biaya dan Pengeluaran Untuk Pendidikan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Hartono, D., & Ehrmann, D. (2001). The Indonesian Economic Crisis and its Impact on Educational Enrolment and Quality. Institute of Southeast Asian Studies, (7), 182. Retrieved from http://www.iseas.edu.sg/trends721.pdf%5Cnhttp://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.203.5662&rep=rep1&type=pdf
Idris, R. (2010). APBN pendidikan dan mahalnya biaya pendidikan. Lentera Pendidikan, 13(1), 92–110.
IIEP. (2007). Corrupt Schools, Corrupt Universities: What Can Be Done? Paris.
Janesick, V. J. (2009). Tarian Desain Penelitian Kualitatif: Metafora, Metodolatri dan Makna. In Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Karding, A., K. (2008). Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Operasional Sekolah ( Bos ). Pasca Sarjana UnDip, 1–151.
Kurniady, D. A. (2011). Pengelolaan pembiayaan sekolah dasar di kabupaten bandung. Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(1), 34–51.
McMahon, W. W., & Appiah, E. (2001). The Social Benefits of Education in Indonesia Communities.
McMahon, W. W., Suwaryani, N., & B. (2001). Improving Education Finance in Indonesia.
McMahon, W. W., & Boediono. (2001). Improving Education Funding Methods in Indonesia. Urbana.
McMahon, W. W. (2001). An Adequate Education for Each Child. Urbana.
Muller, T. R. (2011). Introduction to Human Resource Development Versus The Right to Education: Journal of International Development.
Mulyono, M. (2010). Konsep Pembiayaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar Ruzz Media.
NCEE. (2017). Japan: System and School Organization. Retrieved from http://ncee.org/what-we-do/center-on-international-education-benchmarking/top-performing-countries/japan-overview/japan-system-and-school-organization/
Nur, A. S. (2001). Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung: Lubuk Agung.
Ombudsman. (2013a). Ombudsman Rilis 50 Sekolah Pungli. Retrieved from http://www.ombudsman.go.id/index.php/en/beritaartikel/berita/779-ombudsman-rilis-50-sekolah-pungli.html
Ombudsman. (2013b). Terkait Pungutan Sumbangan Pembangunan Sekolah Ombudsman Sidak SMA Negeri 4 Makassar. Retrieved from http://www.ombudsman.go.id/index.php/en/beritaartikel/berita/758-terkait-pungutan-sumbangan-pembangunan-sekolah-ombudsman-sidak-sma-negeri-4-makassar-.html
Paqueo, V., & Sparrow, R. (2005). Free Basic Education in Indonesia : Policy Scenarios and Implications for School Enrolment.
Psacharopoulos, G. (1994). Returns to Investment in Education: A Global Update. Elsevier, 22 No.9.
Psacharopoulos, G. (1995). The Profitability of Investment in Education: Concepts and Methods, 1–22. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Psacharopoulos, G. (1996). Economics of Education : A Research Agenda, (4), 339–344.
Ross, K. N., & Levacic, R. (1999). Conclusion. In K. N. Ross & R. Levacic (Eds.), Need Basic Resource Allocation in Education. Paris.
Safaat, G. (2008). Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Niagara, Vol.1 No.1.
Saputra, W., Tasya, A.Y., & Andrean, J. (2006). PEMBIAYAAN PENDIDIKAN INDONESIA: MENUJU MILLINEUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) 2015. Pkmi-2-1-1Saputra, W., Tasya, A. Y., & Andrean, J. (2010). PEMBIAYAAN PENDIDIKAN INDONESIA: MENUJU MILLINEUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) 2015. Pkmi-2-1-1, 1–12. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004, 1–12. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Shoraku, A. (2008). Educational movement toward school-based management in East Asia: Cambodia, Indonesia and Thailand. Background Paper for EFA Global Monitoring Report. Retrieved from http://unesco.atlasproject.eu/unesco/file/d0b7b767-9e2b-4e2a-bff0-783b6ae6f15b/c8c7fe00-c770-11e1-9b21-0800200c9a66/178720e.pdf
Supriadi, D. (2003). Satuan Biaya Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Telstar. (2011). Dana Rp13,8 Miliar Mengendap di Disdik. Retrieved from http://www.telstarfm.com/berita_info/lintasan_102.7/832/dana_rp138_miliar_mengendap_di_disdik_
The World Bank. (2008). World Development Indicators. Database.
Toyamah, N., & Usman, S. (2004). Alokasi Anggaran Pendidikan di Era Otonomi Daerah: Implikasinya terhadap Pengelolaan Pelayanan Pendidikan Dasar. Education Budget Allocation in the Era of Regional Autonomy: Its Implications on Basic Education Service Management] Laporan Lapangan SMERU. Lembaga Penelitian SMERU, Jakarta.
Yin, R. K. (2003). Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal Pendidikan Dasar