Penyuluhan Sosialisasi Kurikulum Merdeka Disekolah dan Manfaat Belajar dalam Kehidupan Sehari-Hari

Authors

  • Vina Serevina
  • Diki Maulana

DOI:

https://doi.org/10.21009/jpmsa.v4i2.49815%20

Keywords:

Pengabdian Pada Masyarakat , Kurikulum Merdeka, Manfaat Belajar

Abstract

Penjangkauan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang Kurikulum Mandiri dan manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat dari kegiatan ini adalah menambah pengetahuan masyarakat di desa Rawapanjang. Hasil dari penyuluhan pengabdian masyarakat ini: 1) masyarakat memahami Kurikulum Mandiri (pretest: 5%, posttest: 25%), 2) memahami tujuan pendidikan (pretest: 50%, posttest: 100%), 3) memahami 4C (pretest: 25%, posttest: 50%), 4) memahami tentang pendidikan karakter (pretest: 20%, posttest: 80%), 5) memahami pendidikan karakter moral (pretest: 25%, posttest: 50%), 6) memahami pendidikan karakter Pancasila (pretest: 10%, posttest: 90%), 7) memahami manfaat dalam kehidupan sehari-hari (pretest: 50%, posttest: 100%), 8) memahami bahwa Pendidikan Fisika dapat meningkatkan pengetahuan seseorang tentang fenomena alam (pretest: 50%, posttest: 80%), 9) memahami bahwa pendidikan/sekolah dapat membuat hidup lebih baik dari orang yang tidak sekolah (pretest: 50%, posttest: 95%), 10) setuju bahwa perlu diadakan sosialisasi agar warga mengerti dan memahami sosialisasi Kurikulum Mandiri dan Manfaat Pendidikan dalam kehidupan sehari-hari (pretest: 100%, posttest: 100%). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung setelah penyuluhan, masyarakat mampu mengakses informasi melalui google, masyarakat mampu menerapkan pembelajaran di rumah, dan memiliki daya tahan terhadap perubahan pendidikan, hal ini dibuktikan dengan hasil peningkatan skor N-Gain sebesar 7,11 berdasarkan pretest dan posttest yang termasuk dalam kategori tinggi.

References

Amandha, A., & Hasanudin, C. (2023, November). Manfaat Belajar Operasi Hitung Pada Bilangan Bulat Dalam Kehidupan Sehari-hari. In Seminar Nasional Daring Sinergi (Vol. 1, No. 1, pp. 799-806).

Angga, A., Suryana, C., Nurwahidah, I., Hernawan, A. H., & Prihantini. (2022). Komparasi Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Kabupaten Garut. Jurnal Basicedu, 6(4), 5877–5889.

Anwar, R. N. (2021). Pelaksanaan Kampus Mengajar Angkatan 1 Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Kewirausahaan, 9(1), 210– 219.

Dochy, F., Segers, M., Van den Bossche, P., & Gijbels, D. (2003). Effects of problem-based learning: A meta-analysis. Learning and Instruction, 13(5), 533-568.

Kolb, A.Y., & Kolb, D.A. (2012). Experiential Learning Theory. In Seel, N.M. (Ed.), Encyclopedia of the Sciences of Learning. Springer, Boston, MA.

Mahabatillah, K., Erhamwilda, E., & Agustin, M. (2024). Analisis Pengembangan Kurikulum Merdeka dan Implementasinya. Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 8(1), 195-202.

Maulida, U. (2022). Pengembangan Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka. Tarbawi, 5(2), 130–138.

Miller, T. (2018). Developing numeracy skills using interactive technology in a play-based learning environment. International Journal of STEM Education, 5(1), 39.

Nahdiyah, U., Arifin, I., & Juharyanto. (2022). Pendidikan Profil Pelajar Pancasila Ditinjau dari Konsep Kurikulum Merdeka. Seminar Nasional Manajemen Strategik Pengembangan Profil Pelajar Pancasila Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dan Pendidikan Dasar (DIKDAS)-2022.

Safitri, A., Wulandari, D., & Herlambang, Y. T. (2022). Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Sebuah Orientasi Baru Pendidikan dalam Meningkatkan Karakter Siswa Indonesia. Jurnal Basicedu, 6(4), 7076–7086.

Published

2024-10-30