Jurnal Pendidikan dan Perhotelan (JPP) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpp Family Welfare Education en-US Jurnal Pendidikan dan Perhotelan (JPP) 2807-8861 OPTIMASI PENGOLAHAN AYAM GORENG BUMBU KUNING DENGAN METODE SOUS VIDE https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpp/article/view/25964 <p>Ayam Goreng Bumbu&nbsp; Kuning merupakan salah satu makanan khas Jawa Timur yang sangat populer ditemui di sudut kota manapun di Indonesia. Makanan ini biasa diolah dengan cara mengungkep ayam dengan bumbu kuning. Bumbu kuning merupakan bumbu yang berupa hasil penghalusan bawang merah, bawang putih, dan kunyit. Pada proses pembuatan, ayam yang sudah diungkep kemudian di <em>deep fried</em> sebelum disajikan untuk mencari warna kecoklatan. Ungkep membuat bumbu dasar menjadi meresap ke dalam bahan makanan dengan hasil bahan makanan menjadi kering dan volume makanan mengalami penyusutan yang sangat banyak. Untuk mengatasi hal ini dilakukan penggantian metode ungkep dengan metode sous vide. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi ayam goreng bumbu kuning dan metode&nbsp; <em>sous vide</em> agar bisa diketahui tehnik pembuatan, tingkat kesukaan, sifat sensoris, kandungan gizi, masa simpan, dan harga pengolahan pokok. Tehnik <em>sous vide</em> yang digunakan dalam pembuatan ayam goreng bumbu kuning adalah 60<sup>o</sup>C;60 menit, 60<sup>o</sup>C;75 menit, dan 65<sup>o</sup>C:60 menit, yang diikuti dengan proses <em>deep frying</em> pada suhu 190<sup>o</sup>c selama 1 menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa ayam goreng bumbu kuning metode <em>sous vide</em> 60<sup>o</sup>C;60 menit menghasilkan produk yang tingkat kesukaannya lebih tinggi dari ayam goreng bumbu kuning metode ungkep dan paling disukai. Sifat sensoris menunjukan bahwa ayam goreng bumbu kuning&nbsp; metode <em>sous vide</em> 60<sup>o</sup>C;60 menit menghasilkan <em>tenderness, juiciness</em>, aroma dan rasa tertinggi. Sedangkan ayam goreng bumbu kuning metode <em>sous vide</em> 65<sup>o</sup>C;60 menit menghasilkan warna tertinggi. Penyimpanan ayam goreng bumbu kuning metode <em>sous vide</em> 60<sup>o</sup>C;60 menit pada suhu 4<sup>o</sup>C dapat bertahan selama 30 hari tanpa kehilangan kualitas sensori sebelum mengalami proses <em>spoiled</em>. Sedangkan pada suhu (-18<sup>o</sup>c) ayam goreng bumbu kuning bisa bertahan selama 60 hari tanpa kehilangan kualitas sensori.</p> Shafira Nindita R. Muhammad Zatmodisuwa Zayyini Nadhlah Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Perhotelan (JPP) 2024-05-30 2024-05-30 4 1 1 8 10.21009/jppv4i1.01 PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SELLING AND PROMOTION PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 15 BANDUNG https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpp/article/view/42441 <p>Kemampuan peserta didik dalam penguasaan materi pembelajaran menjadi indikator tercapainya hasil belajar yang optimal. Penggunaan media pembelajaran yang menarik serta inovatif dirasa sangat dibutuhkan oleh peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan video pembelajaran terhadap peningkatan kemampuan kognitif <em>selling and promotion </em>pada peserta didik SMK Negeri 15 Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rancangan <em>non-equivalent control group design</em>. Teknik pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan tes hasil belajar berupa <em>pre-test </em>dan <em>post-test</em>. Sampel penelitian ini yaitu kelas XI PH-3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI PH-2 sebagai kelas kontrol. Uji coba instrumen diberikan kepada kelas XI PH-1 yang kemudian di uji validitas, reliabilitas, uji kesukaran, dan uji daya beda. Teknik analisis data menggunakan uji <em>N-gain Score</em>, uji <em>Wilcoxon</em>, dan uji Koefisien Determinasi. Hasil olah dan uji data penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan kognitif <em>selling and promotion </em>pada kelas eksperimen sebesar 0,646 berada pada kategori “sedang” dan kelas kontrol sebesar 0,530 berada pada kategori “sedang”. Uji <em>Wilcoxon </em>menunjukan nilai sebesar 0,000 &lt; 0,05 yang berarti video pembelajaran memiliki pengaruh terhadap kemampuan kognitif <em>selling and promotion</em>. Berdasarkan uji koefisien determinasi video pembelajaran memiliki pengaruh sebesar 57,6% dan berada pada kategori “sedang”.</p> Raya Meliman Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Perhotelan (JPP) 2024-05-30 2024-05-30 4 1 9 17 10.21009/jppv4i1.02 ANALYSIS OF COLLABORATIVE GOVERNANCE FOR THE DEVELOPMENT OF BETAWI VILLAGE TOURISM IN SETU BABAKAN, SOUTH JAKARTA https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpp/article/view/42140 <p>This research aims to know the processes and factors that influence Collaborative Governance in managing the Setu Babakan Betawi Cultural Village tourist village, South Jakarta. The research used a qualitative descriptive method of the Collaborative Governance theory approach according to Ansell and Gash (2007) as an analytical study in this research. The data collection techniques are through interviews, documentation, and literature study. The results of the research show that the management of the Setu Babakan Betawi Cultural Village has been running effectively, judging from the initial conditions, institutional design, facilitative leadership, and collaboration processes which have produced a collaboration model in the Setu Babakan Betawi Cultural Village. This is due to the influence of resource factors, institutional forms, government programs, and private sector participation. Some challenges must be addressed in maximizing the management of the Setu Babakan village and the limitations of the UPKPB's institutional functions as a regional organizational work unit which is under the authority of the Culture Service. This limits several functions and authorities to support development in the Setu Babakan Betawi cultural village.</p> rabbiul fajri Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Perhotelan (JPP) 2024-05-30 2024-05-30 4 1 18 28 10.21009/jppv4i1.03 PENGEMBANGAN PERFORMANCE ASSESSMENT PENGGUNAAN POLISHER MACHINE BERBASIS JOTFORM DI SMK PERHOTELAN https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpp/article/view/42839 <p>Penelitian ini didasari oleh penggunaan alat penilaian yang masih secara manual (<em>paper based</em>) dan alat penilaian yang digunakan belum sesuai dengan SOP hotel sehingga penggunaannya masih belum efektif. Maka diperlukannya pengembangan <em>performance assessment</em> penggunaan <em>polisher machine</em> berbasis jotform di SMK Perhotelan. Hal ini sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini dalam bidang pendidikan. Tujuan dari penelitian ini mengembangkan <em>performance assessment</em> penggunaan <em>polisher machine</em> berbasis jotform di SMK Perhotelan. Penelitian ini menggunakan metode <em>mixed methods</em> dengan model ADDIE dengan <em>tahapan Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation</em>. Penggumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara, <em>expert judgment</em>, tes kinerja, dan kuesiner <em>usability</em>. Hasil validasi pengembangan <em>performance assessment</em> penggunaan polisher machine berbasis jotform adalah: (1) ahli materi memperoleh presentase sebesar (92,5%) dengan kriteria sangat layak, (2) ahli penilaian memperoleh presentase sebesar (91,4%) dengan kriteria sangat layak. Implementasi penilaian pada peserta didik dalam penggunaan <em>polisher machine</em> dengan menggunakan uji reliabilitas antareter melalui SPSS dengan metode <em>cronbarch alpha</em> memperoleh capaian hasil (0.925) yang dinyatakan mempunyai tingkat realibilitas yang sangat tinggi. Evaluasi dilakukan dengan pengisian kuesioner usability yang diisi oleh dua penilai yang memperoleh hasil presentase sebesar (76%) yang dinyatakan sebagian seluruhnya. Hasil perolhen data menunjukkan bahwa <em>performance assessment</em> penggunaan <em>polisher machine</em> berbasis jotform di SMK Perhotelan dinyatakan layak digunakan.</p> Zahwa Anna Susilowati Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Perhotelan (JPP) 2024-05-30 2024-05-30 4 1 29 35 10.21009/jppv4i1.04 Uji Kesukaan Pada Nugget Ikan Free Gluten Dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Sebagai Pemanfaatan Limbah Hasil Perikanan https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpp/article/view/44447 <p>Tulang ikan merupakan limbah dari hasil perikanan dan menjadi salah satu limbah yang biasanya berada di antara sampah rumah tangga. Melalui penanganan khusus sampah tulang ikan dapat dibuat menjadi olahan tepung tulang ikan yang dapat dimanfaatkan kembali menjadi olahan pangan salah satunya yaitu adalah nugget. Metode penelitian yang digunakan dengan lingkup pendekatan kuantitatif dan melakukan eksperimental terhadap tiga formulasi standar resep yang memiliki kandungan tepung tulang dan tepung pengikat yang berbeda, antara lain : NPTTB 1 (70:30), NPTTB 2 (50:50), NPTTB 3 (25:75). Ketiga formulasi tersebut akan dilakukan uji organoleptik dari aspek rasa, aroma, bentuk, tekstur dan penampilan kepada 30 panelis semi terlatih dan datanya akan diolah dengan menggunakan SPSS uji ANOVA One-Way. Hasil penelitian didapati nilai signifikansi dari tiap-tiap aspek pengujian antara lain: Rasa= 0,264; Aroma= 0,500; Bentuk= 0,204; Tekstur= 0,052; Penampilan= 0,539. NPTTB 2 terpilih sebagai formulasi terbaik dengan total poin dari keseluruhan aspek adalah 3,69/5. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa berdasarkan hasil uji keseluruhan produk nugget tulang ikan dapat diterima oleh masyarakat.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Nugget Ikan, Tepung Tulang Ikan, Limbah Makanan</p> Mohammad Dimas Fadillah Woro Priatini Hurry Mega Insani Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Perhotelan (JPP) 2024-05-30 2024-05-30 4 1 36 48 10.21009/jppv4i1.05 PENGEMBANGAN AKTIVITAS WISATA EDUKASI BAHARI DI PULAU PARI https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpp/article/view/45373 <p>Pulau Pari merupakan salah satu destinasi wisata yang berlokasi di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta. Destinasi tersebut memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata berbasis edukasi. Dari potensi yang ada perlu dikembangkan menjadi aktivitas edukasi. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengembangkan potensi alam dan budaya yang ada di Pulau Pari menjadi produk wisata edukasi bahari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dilakukan analisis kualitatif untuk mengembangkan daya tarik wisata yang ada menjadi aktivitas wisata edukasi bahari. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa Pulau Pari memiliki potensi alam dan budaya yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata, kemudian daya tarik tersebut dikemas menjadi aktivitas wisata berbasis edukasi bahari. Adapun aktivitas wisata bahari yang dapat dikembangkan berbasis pada alam dan budaya yaitu edukasi budidaya ikan kerapu, bird watching, edukasi green house, transplantasi karang (penanaman karang), penanaman mangrove, edukasi ekonomi kreatif masyarakat Pulau Pari. Pengembangan pariwisata Pulau Pari berbasis pada edukasi bahari melibatkan partisipasi aktif masyarakat, peningkatan fasilitas pendukung, dan penerapan regulasi yang ketat guna menciptakan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) yang berkelanjutan (sustainable tourism). Pengembangan wisata edukasi bahari ini memiliki dampak terhadap kelestarian lingkungan, peningkatan daya tarik wisata, meningkatkan minat kunjungan wisatawan serta ekonomi masyarakat.<br><br>Kata Kunci : Pengembangan. Wisata, Edukasi, Wisata Bahari</p> Nur Kholifah Yusherly Shintia Angraini Rahmat Darmawan Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Perhotelan (JPP) 2024-05-30 2024-05-30 4 1 49 58 10.21009/jppv4i1.06 Pengembangan Homestay Berbasis Ramah Disabilitas Tunadaksa di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpp/article/view/45376 <p>Pariwisata menjadi kebutuhan setiap orang, pelayanan wisata menjadi hak semua orang termasuk bagi penyandang disabilitas terutama pada seseorang dengan disabilitas tuna daksa, tetapi pada faktanya industri pariwisata masih mengabaikan konsep ramah disabilitas terutama pada segi penyediaan fasilitas. Konsep <em>Tourism for All</em> merupakan konsep yang dibuat pada tahun 1989 di Inggris dengan menargetkan industri pariwisata terutama kepada para operator untuk meningkatkan kualitas suatu produk wisata dengan menawarkan produk wisata sesuai dengan ekspetasi berupa kenyamanan, atraksi dan keamanan terutama pada orang-orang yang berkebutuhan khusus. Kajian Pengembangan <em>Homestay</em> Berbasis Ramah Disabilitas Tuna Daksa di Pulau Pari bertujuan untuk memperluas segmentasi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Pari dengan melihat potensi pengembangan <em>homestay</em> yang dapat diterapkan dengan menggunakan Konsep Rumah Ramah Disabilitas Tuna Daksa. Dalam penelitian metode yang digunakan adalah kualitatif yaitu memaparkan objek sebagaimana adanya sesuai dengan kondisi saat peneliti melakukan penelitian. Dari hasil penelitian diketahui bahwa <em>homestay</em> yang ada di Pulau Pari masih dikatakan kurang ramah untuk penyandang disabilitas terutama disabilitas tuna daksa dikarenakan masih terdapat kekurangan dalam penyediaan fasilitas khusus bagi pengguna kursi roda seperti tidak ada akses <em>ramp</em>, <em>hand rail</em>, dan lainnya. Berdasarkan kekurangan diatas maka diperlukan adanya standarisasi dan penyesuaian fasilitas homestay yang ramah bagi penyandang disabilitas khususnya&nbsp; tuna daksa.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci: Pulau Pari, Homestay, Disabilitas, Tuna Daksa.</p> Talitha Ananda Nadine Salsabilla Telly Chammellia Rahmat Darmawan Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Perhotelan (JPP) 2024-05-30 2024-05-30 4 1 59 67 10.21009/jppv4i1.07 Design Pentahelix dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Pulau Pari https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpp/article/view/45377 <p>Pulau Pari adalah destinasi wisata berbasis masyarakat yang semakin populer di Kabupaten Kepulauan Seribu. Pengembangan wisata berbasis masyarakat di Pulau Pari membutuhkan kolaborasi yang efektif antara berbagai pemangku kepentingan. Penelitian ini mengadopsi perspektif kolaboratif melalui model Pentahelix untuk menganalisis interaksi pemangku kepentingan, menilai tingkat keberhasilan, serta mencari solusi dan strategi pengembangan wisata. Dengan pendekatan studi kasus kualitatif, penelitian ini memvisualisasikan interaksi antara lima pemangku kepentingan utama, yaitu akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah, dan media. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara semi terstruktur dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing pemangku kepentingan telah berperan sesuai dengan bidangnya dalam pengembangan wisata berbasis masyarakat di Pulau Pari, namun kolaborasi antar pemangku kepentingan belum optimal. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun ada kontribusi yang signifikan dari setiap pemangku kepentingan, kurangnya koordinasi dan sinergi masih menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, direkomendasikan adanya peningkatan peran pemerintah lokal melalui pengembangan kebijakan yang mendukung inovasi dalam pemanfaatan sumber daya alam lokal. Selain itu, pembentukan kelembagaan kolaborasi antar pemangku kepentingan juga diperlukan untuk memastikan adanya kerjasama yang berkelanjutan dan efektif. Dengan demikian, upaya pengembangan wisata berbasis masyarakat di Pulau Pari dapat berjalan lebih optimal, membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat, serta berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>kolaborasi pemangku kepentingan, model Pentahelix, pengembangan wisata, Pulau Pari, pariwisata berbasis masyarakat.</p> Reizha Ananda Setyara Afdhal Fajar Dzaky Rahmat Darmawan Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Perhotelan (JPP) 2024-05-30 2024-05-30 4 1 68 77 10.21009/jppv4i1.08