Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 004 Bangkinang Kota (Materi Pecahan)
DOI:
https://doi.org/10.21009/jrpms.032.06Keywords:
kesulitan belajar, matematika, sekolahAbstract
Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan siswa dalam menguasai fakta, konsep, prinsip dan keterampilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas IV SD Negeri 004 Bangkinang Kota dalam mempelajari matematika. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 14 orang menjadi subjek dalam penelitian ini. Siswa kelas IV terpilih sebagai subjek berdasarkan hasil observasi peneliti selama masa PPL (Program Praktek Lapangan). Kemudian data diperkuat dengan pengakuan guru mata pelajaran matematika tentang adanya kesulitan belajar matematika di kelas IV tahun ajaran 2018/2019. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, kuesioner, catatan lapangan, dokumentasi dan checklist. Kuesioner siswa digunakan untuk mengetahui faktor kesulitan belajar matematika siswa, sedangkan wawancara guru, kuesioner orang tua dan catatan lapangan untuk mengakuratkan hasil kuesioner siswa. Dokumentasi dan checklist berfungsi sebagai penunjang dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penyebab kesulitan belajar matematika siswa kelas IV adalah siswa tidak pernah kecewa saat mendapatkan nilai rendah (85,7%), siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi menyederhanakan pecahan (85,7%) dan guru tidak pernah membawa alat peraga untuk menunjang pemahaman siswa dalam materi menyederhanakan pecahan (85,7%). Sehingga diambil kesimpulan bahwa faktor penyebab kesulitan belajar matematika di kelas IV SD Negeri 004 Bangkinang Kota adalah faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi sikap negative dalam belajar matematika dan motivasi belajar masih rendah. Sedangkan faktor ekstern meliputi kurangnya variasi mengajar guru dan penggunaan media/alat peraga pembelajaran yang belum maksimal.