Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Think Pair Square Share (TPSS) pada Pokok Bahasan Polinomial di Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 50 Jakarta

  • Evan Setiyady Priyatna
  • Anton Noornia
  • Dwi Antari Wijayanti

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes kemampuan awal pemahaman konsep matematika yang dilakukan di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 50 Jakarta, dapat dikatakan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika siswa masih tergolong rendah, sehingga kemampuan tersebut perlu ditingkatkan. Penerapan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Think Pair Square Share (TPSS) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 50 Jakarta melalui penerapan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Think Pair Square Share (TPSS). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pembelajaran di setiap siklus dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran TPSS. Siswa diberikan tes akhir siklus untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini berlangsung dari bulan Oktober hingga November 2016 di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 50 Jakarta tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa di kelas sebanyak 36 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Think Pair Square Share (TPSS) dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata tes kemampuan pemahaman konsep matematika yang diberikan setiap akhir siklus. Rata-rata nilai kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas XI IPA 3 pada penelitian pendahuluan adalah 38,03, pada siklus I meningkat menjadi 61,67, pada siklus II meningkat menjadi 80,18 dan pada siklus III meningkat menjadi 92,22. Jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai 75 yang menjadi kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada tes akhir siklus juga mengalami peningkatan. Pada penelitian pendahuluan terdapat 1 siswa (2,78%), pada siklus I meningkat menjadi 5 siswa (13,89%), pada siklus II meningkat menjadi 26 siswa (72,22%), dan pada siklus III meningkat menjadi 34 siswa (94,44%).

Published
2020-09-30