https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrskt/issue/feed JRSKT - Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan 2024-07-15T23:50:16+07:00 Fera Kurniadewi ferakurniadewi@unj.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan</p> https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrskt/article/view/44769 Penentuan Kadar Formaldehida pada Baju Bayi dengan Metode Ekstraksi Air menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis Sesuai SNI ISO 14184-1:2015 2024-07-15T23:48:46+07:00 Evi Retnaningsih evi.ratnaningsih@jakarta.go.id Helzi Angelina helziangelina6118@gmail.com <p class="Abstract-Title"><strong><span lang="IN">Abstrak</span></strong></p> <p class="keywords"><span class="AbstractChar"><em><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Pakaian bayi, yang bersentuhan langsung dengan kulit, digunakan untuk bayi dari kelahiran hingga usia 36 bulan, merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan risiko penyakit seperti iritasi kulit atau ruam pada kulit akibat bahan pakaian tersebut. Salah satu bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam pakaian bayi adalah Formaldehida. Formaldehida merupakan alergen kimia yang dapat menyebabkan radang kulit akibat kontak dengan zat yang memicu reaksi alergi pada kulit merupakan. Oleh karena itu, penting untuk menguji kadar formaldehida pada pakaian bayi menggunakan spektrofotometer UV-Vis sesuai dengan SNI ISO 14184-1:2015 untuk menilai keamanan pakaian bayi sebelum dipasarkan. SNI ISO 14184-1:2015 adalah metode standar untuk menentukan jumlah formaldehida dalam tekstil. Metode instrumental yang menjadi salah satu alat yang sering digunakan adalah metode Spektrofotometri dengan menggunakan alat Spektofotometri UV-Vis. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel pakaian bayi dengan kode KN mengandung formaldehida sebanyak 22,42 mg/kg, melebihi batas aman 16 mg/kg menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 14184-1:2015. Dengan demikian, sampel pakaian bayi dengan kode KN tidak aman untuk dipasarkan.</span></em></span></p> <p class="Abstract-Title"><strong><span lang="IN">Kata kunci:</span></strong><span class="keywordsChar"><em><span lang="IN" style="font-weight: normal;"> formaldehida, </span></em></span><em><span lang="IN" style="font-weight: normal;">p<span class="keywordsChar"><span style="font-weight: normal;">akaian bayi, spektrofotometri UV-Vis</span></span></span></em></p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>Baby clothing, which is in direct contact with the skin, used for babies from birth to 36 months of age, is one of the factors that can increase the risk of diseases such as skin irritation or rashes on the skin due to the clothing material. Formaldehyde is a chemical allergen that can cause skin inflammation due to contact with a substance that triggers an allergic reaction on the skin. Therefore, it is important to test the levels of formaldehyde in baby clothing using UV-Vis spectroscopes in accordance with SNI ISO 14184-1:2015 to assess the safety of baby clothes prior to marketing. SNI ISO 14184-1:2015 is a standard method for determining the amount of formaldehyde in textiles. The Spektrofotometer (Spectrophotometer) method, which uses Spectrophotometry UV-Vis, is a commonly used instrumental method. The test results show that samples of baby clothing with a KN code contain 22.42 mg/kg of formalde, exceeding the safe limit of 16mg/kg according to the Indonesian National Standard (SNI) 14184.1:2015. Thus, samples of baby clothes with KN code are not safe to market.</em></p> <p class="Abstract-Title"><em><span lang="IN" style="font-weight: normal;"><span class="keywordsChar"><span style="font-weight: normal;"><strong>Keyword:</strong> baby clothes, formaldehyde, spectrophotometry UV-Vis</span></span></span></em></p> 2024-07-14T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 JRSKT - Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrskt/article/view/44740 Analisis Kandungan Logam Dan Ftalat pada Komponen Eletronik menggunakan XRF dan Py/GC-MS 2024-07-15T01:18:21+07:00 Ayu Zakiyah Lestari ayu.lestari@id.panasonic.com Nabilah Maulida nabilahmaulida18@gmail.com <p class="Abstract-Title"><strong><span lang="IN">Abstrak</span></strong></p> <p class="keywords"><em><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Perkembangan elektronik pada bidang industri mempengaruhi kehidupan sehari hari. Penggunaannnya yang berlebihan dapat meningkatkan resiko berbahaya pada penggunanya. Salah satu faktor bahaya pada komponen elektronik yang digunakan adalah terdapatnya logam dan flatat. RoHS merupakan regulasi Uni Eropa yang mengatur pembatasan penggunaan zat-zat berbahaya seperti Pb, Hg, Cd, dan Cr6+, serta PBB, PBDE, DIBP, DBP, BBP, dan DEHP dalam produk-produk elektronik dan listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan zat-zat berbahaya yang diatur oleh RoHS pada sampel komponen elektronik. Metode yang digunakan adalah skrining awal menggunakan XRF dan penetapan kadar ftalat dengan Py/GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel tidak mengandung logam berat (Cd, Hg, Cr), DIBP, BBP, dan turunan Br. Kandungan Pb, DBP, dan DEHP yang terdeteksi memiliki konsentrasi rendah dan tidak melebihi batas maksimum penggunaan ftalat yang ditetapkan oleh RoHS, sehingga part elektronik tersebut dapat digunakan dalam produksi.</span></em></p> <p class="Abstract-Title"><strong><span lang="IN">Kata kunci: </span></strong><em><span lang="IN" style="font-weight: normal;">elektronik, ftalat, logam, Py-GC-MS, RoHS, XRF</span> </em></p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>The development of electronics in the industrial sector affects daily life. Its excessive use can increase the risk of harm to its users. One of the hazardous factors in the electronic components used is the presence of metals and flattates. RoHS is a European Union regulation that regulates restrictions on the use of hazardous substances such as Pb, Hg, Cd, and Cr6+, as well as PBB, PBDE, DIBP, DBP, BBP, and DEHP in electronic and electrical products. This study aims to determine the content of RoHS-regulated hazardous substances in electronic component samples. The methods used were preliminary screening using XRF and determination of phthalate levels by Py/GC-MS. The results showed that the samples did not contain heavy metals (Cd, Hg, Cr), DIBP, BBP, and Br derivatives. The detected Pb, DBP, and DEHP contents had low concentrations and did not exceed the maximum limit of phthalate use set by RoHS, so the electronic parts could be used in production.</em></p> <p class="Abstract-Title"><em><span lang="IN" style="font-weight: normal;"><strong>Keywords:</strong>electronics, metals, &nbsp;phthalates, &nbsp;Py-GC-MS, RoHS, XRF</span></em></p> 2024-07-15T01:08:54+07:00 Copyright (c) 2024 JRSKT - Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrskt/article/view/45096 Validasi Metode Analisis Fosfor pada Sampel Daging dengan Pereduksi Hidrazin Sulfat menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis 2024-07-15T23:49:35+07:00 Adelia Nisrina Khanza adelianisrina@gmail.com Yussi Pratiwi Yussipratiwi@unj.ac.id <p class="Abstract"><strong><em><span lang="IN">Abstrak</span></em></strong></p> <p class="Abstract"><em><span lang="IN">Pakan ternak yang biasanya dikonsumsi untuk menjaga nutrisi ternak mengandung fosfor. Fosfor dalam pakan ternak dapat menyebabkan akumulasi fosfor dalam daging ternak. Oleh karena itu, analisis fosfor secara berkala diperlukan untuk memastikan makanan tersebut aman untuk dikonsumsi. Analisis fosfor diukur dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan menentukan kondisi optimum untuk analisis fosfor kemudian dilanjutkan validasi metode analisis yang terdiri dari parameter linearitas, sensitivitas, batas deteksi dan kuantitasi, akurasi dan presisi. Reaksi molibdenum biru menghasilkan senyawa kompleks fosfomolibdat dengan panjang gelombang 689 nm. Validasi metode analisis fosfat tereduksi hidrazin sulfat memiliki linearitas dengan nilai R<sup>2</sup> = 0,9984 pada rentang 0 - 0,05 mg L<sup>-1</sup> . Absorptivitas molar sebesar 7,9259 x 104 L mol<sup>-1</sup> cm<sup>-1</sup> . Nilai limit deteksi (LOD) sebesar 5,26 x 10<sup>-4</sup> mg L<sup>-1</sup> dan nilai limit kuantitasi (LOQ) sebesar 1,59 x 10-3 mg L<sup>-1</sup> . Nilai presisi dinyatakan dalam persen simpangan baku relatif %RSD pada daging bebek, ayam dan sapi sebesar 1,33%, 1,34% dan 1,08%. Persen perolehan kembali yang diperoleh untuk setiap sampel daging berkisar antara 90% - 117%. Fosfat yang terkandung dalam daging bebek, ayam dan sapi tidak melebihi baku mutu menurut Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).</span></em></p> <p class="keywords"><strong><span lang="IN">Kata kunci: </span></strong><em><span lang="IN" style="font-weight: normal;">hidrazin sulfat, metode analisis fosfor, spektrofotomateri UV-Vis</span></em></p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>Animal feed which is usually consumed to maintain the nutrition of livestock contains phosphor. The phosphor in animal feed may cause an accumulated phosphor in meat. Therefore, a regular phosphor analysis is needed to make sure the food is safe. Phosphor analysis is measured by using spectrophotometry UV-Vis method by determining the optimum conditions for phosphorus analysis and then continued analysis validation which consists of linearity parameter, sensitivity, limit of detection and quantitation, accuracy, and precision. The reaction of blue molybdenum results in complex phosphomolybdate compound with a wavelength of 689 nm. The method validation of analysis of phosphate reduced hydrazine sulfate have a linearity of the method with R<sup>2</sup>=0.9984 in the range of 0 - 0.05 mg L</em><em>-1 . The molar absorptivity of 7.9259 x 104 L mol<sup>-1</sup> cm</em><em>-1 . The value of limit of detection (LOD) of 5.26 x 10</em><em>-4 mg L</em><em>-1 and quantitation limit (LOQ) value of 1.59 x 10-3 mg L<sup>-1</sup> . The precision values were expressed as percent of the relative standard deviations of %RSD in duck, chicken and cow of 1.33%, 1.34% and 1.08%. The percent recovery is obtained for each sample of meat ranged from 90% - 117%. Phosphate contained in duck, chicken and cow did not exceed the quality standard according to the Indonesian Nutritionist Association (PERSAGI).</em></p> <p class="keywords"><em><span lang="IN" style="font-weight: normal;"><strong>Keywords:</strong> analysis fosfor method, hidrazin sulfat, spektrofotomateri UV-Vis</span></em></p> 2024-07-15T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 JRSKT - Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrskt/article/view/44790 Analisis Kandungan Residu Pestisida pada Cabai dan Kentang menggunakan Liquid Chromatography Tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS) 2024-07-15T23:50:16+07:00 Jemmi Muharman jemmi2180@gmail.com Della Dewanda dewandadella@gmail.com <p class="Abstract-Title"><strong><span lang="IN">Abstrak</span></strong></p> <p class="keywords"><em><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Pestisida dalam pertanian merupakan hal yang umum digunakan oleh petani dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Namun, penggunaan pestisida berlebihan akan meninggalkan residu pestisida dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan masalah kesehatan. Oleh karena itu, perlunya pengujian kadar residu pestisida (chlorpyrifos, diazinon dan dimethoate) pada cabai dan kentang yang mengacu pada nilai batas maksimum cemaran berdasarkan PERMENTAN Nomor 53 Tahun 2018. Pengujian dilakukan dengan metode QuEChERS EN 15662:2018 yang terdiri dari tahapan ekstraksi dan clean-up dengan penetapan kadar menggunakan LC-MS/MS. Hasil pengujian menunjukkan kadar residu pestisida chlorpyrifos, diazinon dan dimethoate dalam cabai dan kentang berada di bawah Batas Maksimum Residu yang telah ditetapkan oleh PERMENTAN Nomor 53 Tahun 2018 sehingga aman untuk dikonsumsi.</span></em></p> <p class="Abstract-Title"><strong><span lang="IN">Kata kunci: </span></strong><em><span lang="IN" style="font-weight: normal;">LC-MS/MS, residu pestisida, QuEChERS</span></em></p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>Farmers frequently use pesticides in agriculture to control pests and plant diseases. However, excessive use of pesticides will leave large amounts of pesticide residue, which can cause health problems. Therefore, it is necessary to test pesticide residue levels (chlorpyrifos, diazinon, and dimethoate) on chilies and potatoes, which refers to the maximum limit value of contamination based on PERMENTAN Number 53 of 2018. The QuEChERS EN 15662:2018 method is used for the test. It has stages for extraction, clean-up, and an assay using LC-MS/MS. The test results demonstrate that chilies and potatoes do not contain pesticides chlorpyrifos, diazinon, or dimethoate above Permentan Number 53 of the 2018 Maximum Residue Limit. This result means that foods are safe to eat. </em></p> <p class="Abstract-Title"><em><span lang="IN" style="font-weight: normal;"><strong>Keywords:</strong> LC-MS/MS, pesticide residues, QuEChERS</span></em></p> 2024-07-15T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 JRSKT - Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrskt/article/view/44782 Validasi Metode Analisis Kandungan Nitrogen Dioksida di Lingkungan Kerja menggunakan Metode Griess-Saltzman 2024-07-15T23:38:48+07:00 Fauzan Mujahid Al Faruq fauzan.el05@gmail.com Dwi Purnomo dwipurnomoipb75@gmail.com <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Nitrogen dioksida merupakan adalah gas beracun yang dihasilkan terutama sebagai produk sampingan dari proses pembakaran seperti mesin mobil, pembangkit listrik, dan asap rokok. Gas NO<sub>2</sub> dapat menyebabkan berbagai penyakit pernafasan akut. Karne NO<sub>2 </sub>&nbsp;termasuk polutan berbahaya, maka dibutuhkan pemantauan pada NO<sub>2</sub> untuk membuat lingkungan lebih aman dan bersih.&nbsp; Dalam pemantauan konsentrasi NO<sub>2</sub> di udara ambien terdapat suatu metode yang telah ditetapkan dalam SNI:7119-2:2017. Metode tersebut diperlukan diuji kembali agar sesuai dengan ketentuan dalam pengujian kadar NO<sub>2</sub> di lingkungan kerja yang memiliki nilai ambang batas yang berbeda dengan udara ambien. Untuk mencapai hal tersebut harus dilakukan validasi metode sebagai pemenuhan syarat bahwa metode dapat diaplikasikan dalam analisa. Validasi metode tersebut dilakukan penentuan linearitas, batas deteksi dan batas kuantifikasi, uji presisi dan akurasi metode, ketahanan dan ketangguhan metode uji, dan estimasi ketidakpastian pengukuran. Hasil menunjukkan bahwa dari seluruh parameter uji telah memenuhi syarat keberterimaan.</em></p> <p><strong>Kata kunci:</strong> <em>lingkungan kerja, metode griess-saltzman<strong>, </strong>nitrogen dioksida</em></p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>Nitrogen dioxide is a toxic gas produced mainly as a by-product of combustion processes such as automobile engines, power plants, and cigarette smoke. NO<sub>2</sub> gas can cause various acute respiratory diseases. Since NO<sub>2</sub> is a hazardous pollutant, it is necessary to monitor NO<sub>2</sub> to make the environment safer and cleaner.&nbsp; In monitoring the concentration of NO<sub>2</sub> in ambient air, there is a method that has been established in SNI: 7119-2: 2017. The method needs to be tested again so that it is in accordance with the provisions in testing NO<sub>2</sub> levels in the work environment which has a different threshold value from ambient air. To achieve this, method validation must be carried out as a fulfillment of the requirement that the method can be applied in analysis. The validation of the method is carried out by determining linearity, detection limit and limit of quantification, precision and accuracy test of the method, durability and robustness of the test method, and estimation of measurement uncertainty. The results show that all test parameters have met the acceptance requirements.</em></p> <p><em><strong>Keywords:</strong> griess-saltzman method<strong>, </strong>nitrogen dioxide, work environment</em></p> 2024-07-15T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 JRSKT - Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrskt/article/view/45122 Analisis Kadar Chemical Oxygen Demand (Cod) pada Air Limbah Domestik dengan Metode Refluks menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis 2024-07-15T23:48:01+07:00 Naila Mustofa nailamushofa123@gmail.com Loseva Febriyana losevafebriyana@gmail.com <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Air merupakan komponen vital bagi kelangsungan makhluk hidup. Dengan perkembangan sektor industri,&nbsp; seringkali terjadi pencemaran lingkungan perairan akibat limbah cair. Limbah cair tersebut berasal dari berbagai aktivitas seperti pemukiman, industri, dan perkantoran. Air yang tercemar, dapat menimbulkan penurunan kualitas air. Air yang memiliki kualitas yang tidak baik, dapat menimbulkan resiko berbagai penyakit dan tentunya dapat merusak sumber daya alam dan lingkungan. Salah satu upaya ntuk menjaga lingkungan, mengidentifikasi kualitas air limbah guna mengetahui tingkat bahayanya. Dalam mengidentifikasi kualitasi air limbah, diperlukan metode yang dapat mengidentifikasi dan mengurangi resiko dalam kerusakan lingkungan. Pengujian Chemical Oxygen Demand&nbsp; (COD) dalam air limbah dilakukan dengan menggunakan metode refluks dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 6989.2:2019. Proses pengujian yang dilakukan yaitu menggunakan sampe air limbah domestik yang dilarutkan bersama dengan larutan pencerna konsentrasi tinggi, larutan pencerna konsentrasi rendah (low digestion solution), larutan pereaksi asam sulfat, asam sulfamat (NH<sub>2</sub>SO<sub>3</sub>H), dan larutan standar kalium hidrogen phlatat (KHP). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar COD memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, berada di bawah nilai batas maksimum yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.68/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2016.</em></p> <p><strong>Kata kunci:</strong> <em>air limbah domestik, COD, spektrofotometer UV-Vis</em></p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>Water is a crucial component for the survival of living things. With the development of the industrial sector, there is often pollution of the aquatic environment due to liquid waste. The liquid waste comes from various activities such as settlements, industries, and offices. Polluted water can cause a decrease in water quality. Water that has poor quality can pose a risk of various diseases and of course can damage natural resources and the environment. One of the efforts to protect the environment is to identify the quality of wastewater to determine the level of danger. In identifying the quality of wastewater, a method is needed that can identify and reduce the risk of environmental damage. Chemical Oxygen Demand (COD) testing in wastewater is carried out using the reflux method using a UV-Vis Spectrophotometer in accordance with Indonesian National Standard (SNI) 6989.2: 2019. The testing process carried out is using domestic wastewater samples which are dissolved together with high concentration digestion solution, low concentration digestion solution (low digestion solution), sulfuric acid reagent solution, sulfamic acid (NH2SO3H), and potassium hydrogen phlatate (KHP) standard solution. The test results show that COD levels meet the predetermined requirements, being below the maximum limit value set by the Minister of Environment and Forestry Regulation No. P.68/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2016.</em></p> <p><em><strong>Keywords:</strong> COD, domestic sewage spectrophotometry UV-Vis</em></p> 2024-07-15T23:45:48+07:00 Copyright (c) 2024 JRSKT - Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan