STUDI DAMPAK FISIK PENGOPERASIAN JALUR BUSWAY PADA PERUMAHAN METRO PONDOK INDAH KORIDOR VIII

  • Henita Rahmayanti D3 TRANSPORTASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • Jenny Riani D3 TRANSPORTASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak fisik penting setelah pengoperasian jalur busway di perumahan Metro Pondok Indah dengan mengevaluasi dampak penting yang telah dibuat Dinas PU DKI Jakarta pada tahun 2007 dan diteliti serta dibuktikan kesesuaiannya di tahun 2010 sesuai dengan dokumen AMDAL (ANDAL, RKL dan RPL). Tempat penelitian dilakukan di perumahan Metro Pondok Indah. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan bulan Juni tahun 2010.

Metode penelitian menggunakan metode deskriptif yang bersifat survei terhadap pengguna transjakarta dan warga perumahan Metro Pondok Indah dengan menyebarkan sebanyak 50 kuesioner pada pengguna bus transjakarta di halte Pondok Indah 1, kemudian 50 kuesioner lagi pada pengguna bus tansjakarta di halte Pondok Indah 2, dan 20 kuesioner ke warga perumahan Metro Pondok Indah. Selain itu juga dilakukan penelitian langsung dengan menghitung volume kendaraan di perumahan Metro Pondok Indah pada jam puncak pagi (07.00 – 09.00 WIB), siang (11.00 – 13.00 WIB) dan sore (16.00 – 18.00 WIB).

Hasil penelitian didapat bahwa masih ada ketidaksesuaian antara harapan pemprov DKI Jakarta yang ingin mengurangi kepadatan atau kemacetan lalu lintas dengan kenyataan di lapangan. Pemprov membangun busway agar para pengguna kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum yang fasilitasnya lebih baik dari angkutan umum lain di perumahan Metro Pondok Indah, namun hasilnya kurang memuaskan karena warga tetap memilih kendaraan pribadi sebagai alat transportasi dalam beraktivitas sehari - hari. Bagi para pengguna mereka tidak dapat menikmati fasilitas yang seharusnya jalur busway dibuat khusus untuk dilewati transjakarta tapidimasuki kendaraan lain, sehingga bus pengguna transjakarta tetap merasakan terhambat kelancaran perjalanan. Bus transjakarta berdampak positif bagi lingkungan terutama untuk kualitas udara bila dibandingkan kendaraan umum lain seperti bus kota, kopaja dan bajaj karena bahan bakar bus transjakarta adalah BBG (Bahan Bakar Gas) yang merupakan bahan bakar ramah lingkungan.

Published
2010-10-04
Section
Articles