Keanekaragaman jenis-jenis epifit pteridophyta dan epifit spermatophyta di kawasan Kebun Raya Bogor

  • Fitriya Nabila Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
  • Dewi Sulistyowati Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
  • Indarti Isolina Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
  • Rahmaa Yani Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
  • Diana Vivanti Sigit Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
  • Mieke Miarsyah Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia

Abstract

Kenakaragaman hayati yang sangat tinggi banyak ditemukan di negara tropis salah satunya meliputi negara Indonesia. Indonesia berada pada garis khatulistiwa dengan faktor-faktor lingkungan yang mendukung kehidupan beragam tumbuhan. Adapun jenis tumbuhan yang sering dijumpai di Indonesia merupakan epifit. Kebun Raya Bogor sebagai daerah konservasi mempunyai beranekaragam koleksi jenis-jenis epifit diantaranya epifit jenis pteridophyta dan spermatophyta. Kenekaragaman epifit Pteridophyta dan epifit Sprematophyta di Kebun Raya Bogor sangat menarik untuk diteliti dan memberi informasi data keanekragaman epifit. Penelitian ini bertujuan memberikan informasi keanekaragaman data hayati epifit pteridophyta serta spermatophyta di Kebun Raya Bogor. Penelitian dilakukan di Lokasi Koleksi Paku-pakuan (Fern Collection) Kebun Raya Bogor. Metode penelitian yag digunakan ialah descriptive method lalu pengambilan sampel dengan teknik purposive dengan menggunakan plot berukuran 10x10 meter dengam total luas area 640 meter. Data yang diamati dalam setiap plot adalah nama jenis epifit, jumlah individu (densitas) dan jumlah kemunculan (frekuensi). Indeks Nilai Penting (INP) spesies yang tergolong tinggi yaitu Asplenium nidus dengan nilai INP sebesar 78,93% dan INP terendah terdapat pada spesies Drynaria sparsisora, Pyrrosia lanceolata, dan Trichomanes sp. sebesar 2,32%. Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) keseluruhan diperoleh hasil sebesar 1,20 dengan rincian indeks keanekaragaman epifit pteridophyta sebesar 1,00 dan epifit spermatophyte 0,65 maka dapat disimpulkan bahwa indeks keanekaragaman jenis epifit Pteridophyta dan epifit Spermatophyta di Kebun Raya Bogor dikategorikan sedang. Berdasarkan hasil tersebut maka perlu dilakukan pelestarian tumbuhan epifit beserta inangnya. Penelitian lebih lanjut perlu juga dilakukan dengan menggunakan sampling wilayah yang lebih luas.

Published
2021-01-31