Keanekaragaman makrofungi di hutan kota Srengseng dan Pesanggrahan Sangga Buana Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.21009/pbe.4-1.9Keywords:
Jamur Makroskopis, Keragaman, Hutan KotaAbstract
Hutan kota merupakan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan yang memberikan manfaat bagi lingkungan dimana salah satu komponen yang berperan penting dan belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik adalah dekomposer. Makrofungi termasuk ke dalam kelompok utama organisme pendegradasi yang keanekaragamannya dipengaruhi oleh habitat dan beberapa faktor lingkungan. Keberadaan makrofungi dapat dijadikan indikator penting dari komunitas hutan yang dinamis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman makrofungi di kawasan Hutan Kota Srengseng dan Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana. Metode penelitian menggunakan metode plot yaitu peletakkan plot berukuran 3 x 3 m berjumlah 30 plot dengan teknik purposive sampling di masing-masing kawasan Hutan Kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah jenis makrofungi yang ditemukan adalah 43 jenis dengan komposisi 21 jenis makrofungi ditemukan di Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana dan 22 jenis makrofungi ditemukan di Hutan Kota Srengseng. Secara keseluruhan Indeks Nilai Penting tertinggi yang terdapat pada Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana yaitu jenis Pleurocybella porrigens (37.25%) sedangkan INP tertinggi pada Hutan Kota Srengseng yaitu jenis Xylaria polymorpha (45.82%). Indeks keanekaragaman jenis Shannon Wienner diperoleh Hutan Kota Srengseng memiliki nilai keanekaramanan lebih tinggi (H’=2.90) dibandingkan Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana (H’=2.65).